Arsitektur Telematika
Pengertian
Sebuah struktur desain yang
secara logic dapat meningkatkan hubungan jaringan komunikasi dengan teknologi
informasi.
Jenis terbagi dua : Sisi
client dan sisi server.
Asitektur Sisi Client
Arsitektur Client merujuk pada
pelaksanaan atau penyimpanan data pada browser (atau klien) sisi koneksi HTTP.
JavaScript adalah sebuah contoh dari sisi klien eksekusi, dan cookie adalah
contoh dari sisi klien penyimpanan.
Karakteristik Klien :
1.
Memulai terlebih dahulu permintaan ke server.
2.
Menunggu dan menerima balasan.
3.
Terhubung ke sejumlah kecil server pada waktu
tertentu.
4.
Berinteraksi langsung dengan pengguna akhir,
dengan menggunakan GUI.
Arsitektur Sisi Server
Sebuah eksekusi sisi server
adalah server Web khusus eksekusi yang melampaui standar metode HTTP itu harus
mendukung. Sebagai contoh, penggunaan CGI script sisi server khusus tag
tertanam di halaman HTML; tag ini memicu tindakan terjadi atau program untuk
mengeksekusi.
Karakteristik Server :
1.
Selalu menunggu permintaan dari salah satu
klien.
2.
Melayani klien permintaan kemudian menjawab
dengan data yang diminta ke klien.
3.
Sebuah server dapat berkomunikasi dengan server
lain untuk melayani permintaan klien.
4.
Jenis-jenisya yaitu : web server, FTP server,
database server, E-mail server, file server, print server. Kebanyakan web
layanan ini juga jenis server.
Kolaborasi Client – Server
1. Standalone (one-tier)
Pada arsitektur ini semua
pemrosesan dilakukan pada mainframe. Kode aplikasi, data dan semua komponen
sistem ditempatkan dan dijalankan pada host. Seperti terlihat pada gambar 1.1.
Walaupun komputer client
dipakai untuk mengakses mainframe, tidak ada pemrosesan yang terjadi pada mesin
ini, dan karena mereka “dump-client” atau “dump-terminal”. Tipe model ini,
dimana semua pemrosesan terjadi secara terpusat, dikenal sebagai berbasis-host.
Sekilas dapat dilihat kesalahan pada model ini. Ada dua masalah pada komputasi
berbasis host: Pertama, semua pemrosesan terjadi pada sebuah mesin tunggal,
sehingga semakin banyak user yang mengakses host, semakin kewalahan jadinya.
Jika sebuah perusahaan memiliki beberapa kantor pusat, user yang dapat
mengakses mainframe adalah yang berlokasi pada tempat itu, membiarkan kantor
lain tanpa akses ke aplikasi yang ada.
Pada saat itu jaringan sudah
ada namun masih dalam tahap bayi, dan umumnya digunakan untuk menghubungkan
terminal dump dan mainframe. Internet baru saja dikembangkan oleh pemerintah US
dan pada saat itu dikenal sebagai ARPANET. Namun keterbatasan yang dikenakan
pada user mainframe dan jaringan telah mulai dihapus.
2. Client/Server (two-tier)
Dalam model client/server,
pemrosesan pada sebuah aplikasi terjadi pada client dan server. Client/server
adalah tipikal sebuah aplikasi two-tier dengan banyak client dan sebuah server
yang dihubungkan melalui sebuah jaringan, seperti terlihat dalam gambar 1.2.
Aplikasi ditempatkan pada komputer client dan mesin database dijalankan pada
server jarak-jauh. Aplikasi client mengeluarkan permintaan ke database yang
mengirimkan kembali data ke client-nya.
Dalam client/server,
client-client yang cerdas bertanggung jawab untuk bagian dari aplikasi yang
berinteraksi dengan user, termasuk logika bisnis dan komunikasi dengan server
database. Tipe-tipe tugas yang terjadi pada client adalah :
1.
Antarmuka pengguna
2.
Interaksi database
3.
Pengambilan dan modifikasi data
4.
Sejumlah aturan bisnis
5.
Penanganan kesalahan
Server database berisi mesin
database, termasuk tabel, prosedur tersimpan, dan trigger (yang juga berisi
aturan bisnis). Dalam sistem client/server, sebagian besar logika bisnis
biasanya diterapkan dalam database. Server database manangani :
1.
Manajemen data
2.
Keamanan
3.
Query, trigger, prosedur tersimpan
4.
Penangan kesalahan
Arsitektur client/server
merupakan sebuah langkah maju karena mengurangi beban pemrosesan dari komputer
sentral ke komputer client. Ini berarti semakin banyak user bertambah pada
aplikasi client/server, kinerja server file tidak akan menurun dengan cepat.
Dengan client/server user dair berbagai lokasi dapat mengakses data yang sama
dengan sedikit beban pada sebuah mesin tunggal. Namun masih terdapat kelemahan
pada model ini. Selain menjalankan tugas-tugas tertentu, kinerja dan
skalabilitas merupakan tujuan nyata dari sebagian besar aplikasi. Model client/server
memiliki sejumlah
keterbatasan :
1.
Kurangnya skalabilitas
2.
Koneksi database dijaga
3.
Tidak ada keterbaharuan kode
4.
Tidak ada tingkat menengah untuk menangani
keamanan dan transaksi
Aplikasi-aplikasi berbasis
client/server memiliki kekurangan pada skalabilitas. Skalabilitas adalah
seberapa besar aplikasi bisa menangani suatu kebutuhan yang meningkat –
misalnya, 50 user tambahan yang mengakses aplikasi tersebut. Walaupun model
client/server lebih terukur daripada model berbasis host, masih banyak
pemrosesan yang terjadi pada server. Dalam model client/server semakin banyak
client yang menggunakan suatu aplikasi, semakin banyak beban pada server.
Koneksi database harus dijaga
untuk masing-masing client. Koneksi menghabiskan sumber daya server yang
berharga dan masing-masing client tambahan diterjemahkan ke dalam satu atau
beberapa koneksi. Logika kode tidak bisa didaur ulang karena kode aplikasi ada
dalam sebuah pelaksanaan executable monolitik pada client. Ini juga menjadikan
modifikasi pada kode sumber sulit. Penyusunan ulang perubahan itu ke semua
komputer client juga membuat sakit kepala.
Keamanan dan transaksi juga
harus dikodekan sebagai pengganti penanganan oleh COM+/MTS. Bukan berarti model
client/server bukanlah merupakan model yang layak bagi aplikasi-aplikasi.
Banyak aplikasi yang lebih kecil dengan jumlah user terbatas bekerja sempurna
dengan model ini. Kemudahan pengembangan aplikasi client/server turut
menjadikannya sebuah solusi menarik bagi perusahaan.
Pengembangan umumnya jauh
lebih cepat dengan tipe sistem ini. Siklus pengembangan yang lebih cepat ini
tidak hanya menjadikan aplikasi meningkat dan berjalan dengan cepat namun juga lebih
hemat biaya.
3. Three-Tier / Multi-Tier
Model three-tier atau
multi-tier dikembangkan untuk menjawab keterbatasan pada arsitektur
client/server. Dalam model ini, pemrosesan disebarkan di dalam tiga lapisan
(atau lebih jika diterapkan arsitektur multitier). Lapisan ketiga dalam
arsitektur ini masing-masing menjumlahkan fungsionalitas khusus. Yaitu :
·
Layanan presentasi (tingkat client)
·
Layanan bisnis (tingkat menengah)
·
Layanan data (tingkat sumber data)
Layanan presentasi atau logika
antarmuka pengguna ditempatkan pada mesin client. Logika bisnis dikeluarkan
dari kode client dan ditempatkan dalam tingkat menengah. Lapisan layanan data
berisi server database. Setiap tingkatan dalam model three-tier berada pada
komputer tersendiri, seperti pada gambar 1.3
Konsep model three-tier adalah
model yang membagi fungsionalitas ke dalam lapisan-lapisan, aplikasiaplikasi
mendapatkan skalabilitas, keterbaharuan, dan keamanan.
Referensi :
http://taskactivity.tumblr.com/post/65671746918/pemanfaatan-dan-arsitektur-telematika
lintoherlambang.com/arsitektur-aplikasi-client-server.html
http://www.total.or.id/info.php?kk=Telematika)
http://apriliawakhyuni.blogspot.com/2010/10/telematika.html
http://abdiputro.blogspot.com/2010/03/pemanfaatan-telematika.html
http://taskactivity.tumblr.com/post/65671746918/pemanfaatan-dan-arsitektur-telematika
lintoherlambang.com/arsitektur-aplikasi-client-server.html
http://www.total.or.id/info.php?kk=Telematika)
http://apriliawakhyuni.blogspot.com/2010/10/telematika.html
http://abdiputro.blogspot.com/2010/03/pemanfaatan-telematika.html