Tuesday, October 28, 2014

Konflik Organisasi

Konflik Organisasi

konflik dimulai dari perbedaan pendapat

          Konflik bagaikan garam dalam dunia ini, walaupun asin tapi memberi rasa pada kehidupan ini. konfrik sendiri lahir karena kesalahan informasi dan komunikasi, akhirnya perbedaan pendapat diantara perorangan atau kelompok. Kadang konflik sendiri bukan hanya dari perbedaan pendapat tetapi juga karena masing-masing ingin menang.

       Adapun pengertian dari konflik organisasi menurut Robbin (1996: 431) mengatakan bahwa konflik dalam organisasi disebut sebagai The Conflict Paradoks, yaitu pandangan bahwa di sisi konflik dianggap dapat meningkatkan kinerja kelompok, tetapi di sisi lain kebanyakan kelompok dan organisasi berusaha untuk meminimalisasikan konflik. Pandangan ini dibagi menjadi tiga bagian, antara lain:
  1. Pandangan tradisional (The Traditional View).
    Pandangan ini menyatakan bahwa konflik itu hal yang buruk, sesuatu yang negatif, merugikan, dan harus dihindari.
  2. Pandangan hubungan manusia (The Human Relation View).
     Pandangan ini menyatakan bahwa konflik dianggap sebagai suatu peristiwa yang wajar terjadi di dalam kelompok atau organisasi.
  3. Pandangan interaksionis (The Interactionist View).
    Pandangan ini cenderung mendorong suatu kelompok atau organisasi terjadinya konflik.

2.    Jenis – Jenis Konflik
  1. Konflik peranan yang terjadi didalam diri seseorang (person-role conflict)
  2. Konflik antar peranan (inter-role conflict)
  3. Konflik yang timbul karena seseorang harus memenuhi harapan beberapa orang (intesender conflict)
  4. Konflik yang timbul karena disampaikannya informasi yang bertentangan (intrasender conflict)
Konflik juga dapat dibedakan menurut pihak-pihak yang saling bertentangan. Atas dasar hal ini, ada 5 jenis konflik, yaitu:
  1. Konflik dalam diri individu
  2. Konflik antar individu
  3. Konflik antar individu dan kelompok
  4. Konflik antar kelompok dalam organisasi yang sama
  5. Konflik antar organisasi
3.    Sumber Konflik
  1. Kebutuhan untuk membagi sumber daya yang terbatas,
  2. Perbedaan-perbedaan dalam berbagai tujuan,
  3. Saling ketergantungan kegiatan-kegiatan kerja,
  4. Perbedaan nilai-nilai atau persepsi,
  5. Kemandirian organisasional, dan
  6. Gaya-gaya individual.
4.    Strategi Penyelesaian Konflik
Ada beberapa cara untuk menangani konflik yaitu :
  1. Introspeksi diri,
  2. Mengevaluasi pihak-pihak yang terlibat, dan
  3. Identifikasi sumber konflik.
Spiegel (1994) menjelaskan ada lima tindakan yang dapat kita lakukan dalam penanganan konflik :
  1. Berkompetisi: Tindakan ini dilakukan jika kita mencoba memaksakan kepentingan sendiri di atas kepentingan pihak lain. Pilihan tindakan ini bisa sukses dilakukan jika situasi saat itu membutuhkan keputusan yang cepat, kepentingan salah satu pihak lebih utama dan pilihan kita sangat vital. Hanya perlu diperhatikan situasi menang – kalah (win-lose solution) akan terjadi disini. Pihak yang kalah akan merasa dirugikan dan dapat menjadi konflik yang berkepanjangan. Tindakan ini bisa dilakukan dalam hubungan atasan bawahan, dimana atasan menempatkan kepentingannya (kepentingan organisasi) di atas kepentingan bawahan.
  2. Menghindari konflik: Tindakan ini dilakukan jika salah satu pihak menghindari dari situsasi tersebut secara fisik ataupun psikologis. Sifat tindakan ini hanyalah menunda konflik yang terjadi. Situasi menang kalah terjadi lagi disini. Menghindari konflik bisa dilakukan jika masing-masing pihak mencoba untuk mendinginkan suasana, mebekukan konflik untuk sementara. Dampak kurang baik bisa terjadi jika pada saat yang kurang tepat konflik meletus kembali, ditambah lagi jika salah satu pihak menjadi stres karena merasa masih memiliki hutang menyelesaikan persoalan tersebut.
  3. Akomodasi: Jika kita mengalah dan mengorbankan beberapa kepentingan sendiri agar pihak lain mendapat keuntungan dari situasi konflik itu. Disebut juga sebagai self sacrifying behaviour. Hal ini dilakukan jika kita merasa bahwa kepentingan pihak lain lebih utama atau kita ingin tetap menjaga hubungan baik dengan pihak tersebut.
Pertimbangan antara kepentingan pribadi dan hubungan baik menjadi hal yang utama di sini yaitu:
  1. Kompromi: Tindakan ini dapat dilakukan jika ke dua belah pihak merasa bahwa kedua hal tersebut sama –sama penting dan hubungan baik menjadi yang utama.Masing-masing pihak akan mengorbankan sebagian kepentingannya untuk mendapatkan situasi menang-menang (win-win solution).
  2. Berkolaborasi: Menciptakan situasi menang-menang dengan saling bekerja sama.Pilihan tindakan ada pada diri kita sendiri dengan konsekuensi dari masing-masing tindakan. Jika terjadi konflik pada lingkungan kerja, kepentingan dan hubungan antar pribadi menjadai hal yang harus kita pertimbangkan.
5.    Motivasi
Motivasi adalah keadaan dalam pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu guna mencapai suatu tujuan.
Motivasi dapat dikelompokkan menjadi 2 yaitu :
  1. Motivasi Fisiologis
  2. Motivasi Psikologis.Teori Organisasi Umum 1 Konflik Organisasi 8/13
6.    Teori Motivasi
  1. Teori X dan teori Y Mc Gregor
Anggapan-anggapan yang mendasari teori X :
  1. Rata-rata para pekerja itu malas, tidak suka bekerja dan akan menghindarinya bila dapat.
  2. Karena pada dasarnya pekerja tidak suka bekerja, maka harus dipaksa, dikendalikan, dipelakukan dengan hukuman, dan diarahkan untuk pencapaian tujuan organisasi.
  3. Rata-rata para pekerja lebih senang dibimbing, berusaha menghindari tanggung-jawab, mempunyai ambisi yang kecil, keamanan drinya di atas segala-galanya.
Anggapan-anggapan yang mendasari teori Y :
  1. Usaha fisik dan mental yang dilakukan manusia dalam bekerja adalah kodrat manusia, sama halnya dengan bermain atau beristirahat.
  2. Rata-rata manusia bersedia belajar, dalam kondisi yang layak, tidak hanya menerima tetapi mencari tanggung-jawab.
  3. Ada kemampuan yang besar dalam kecerdikan, kreativitas dan daya imajinasi untuk memecahkan masalah-masalah organisasi yang secara luas tersebar pada seluruh karyawan.
  4. Pengendalian ekstern dan hukuman bukan satu-satunya cara untuk mengarahkan usaha pencapaian tujuan organiasasi.
  5. Keterikatan pada tujuan organisasi adalah fungsi penghargaan yang diterima karena prestasinya dalam pencapaian tujuan itu.
  6. Organisasi seharusnya memberikan kemungkinan orang untuk mewujudkan potensinya, dan tidak hanya digunakan sebagian.
  7. Teori Hirarki Kebutuhan Maslow
Menurut Maslow ada 5 kebutuhan dasar manusia yang membentuk hirarki kebutuhan, yaitu:
  1. Kebutuhan Fisiologis
  2. Kebutuhan Keamanan
  3. Kebutuhan Sosial
  4. Kebutuhan Penghargaan
  5. Kebutuhan Aktualisasi Diri
  6. Teori Motivasi Berprestasi Mc Clelland
Menurut Mc Clelland, seseorang dianggap mempunyai motivasi prestasi yang tinggi, apabila dia mempunyai keinginan untuk berprestasi lebih baik dari pada yang lain dalam banyak situasi.
Mc Clelland memusatkan perhatiannya pada tiga kebutuhan manusia yaitu :
  1. Kebutuhan Prestasi
  2. Kebutuhan Afiliasi
  3. Kebutuhan Kekuasaan
  4. Teori Motivasi Dua Faktor Herzberg
Menurut Herzberg ada dua faktor yang mempengaruhi motivasi kerja seseorang dalam organisasi, yaitu pemuas kerja (job satisfier) yang berkaitan dengan isi pekerjaan dan penyebab ketidakpuasan kerja (job dissafisfiers) yang bersangkutan dengan suasana pekerjaan Satisfiers disebar motivators dan dissatifiers disebut faktor-faktor yang higienis.

REFERENSI

Sunday, October 5, 2014

Organisasi Perusahaan

ORGANISASI PERUSAHAAN

Contoh gambar perusahaan yang memiliki organisasi yang baik.


            Suatu hal yang menarik dalam dunia kerja, membahas berbagai macam tingkatanan di perusahaan dengan fungsi kerorganisasian. Namun tunggu dulu, apakah kita mengetahui tentang organisasi dalam perusahaan, fungsinya, dan macam-macamnya. Dengan ini. Kita akan memulai membahas tentang “Organisasi Perusahaan” yang tentu membahas tentang point-point diatas tadi.
Seputar Organisasi :
            Organisasi adalah kumpulan makluk yang membagi tugasnya masing-masing sesuai dengan kebutuhan untuk menyelesaikan suatu masalah bersama. Namun menurut A.Entzioni, Mekanisme organisasi modern mengandung ciri-ciri tersebut :
1.      Adanya pembagian tugas, wewenang, danpertanggungjawaban berdasarkan hasil pertimbangan yang rasional;
2.      Adanya usaha-usaha dari satu atau beberapa pusat kekuasaan yang mengarahkan agar kegiatan yang dilakukan konstisten dengan tujuan organisasi yang telah ditentukan ataupun disempurnakan; penyempurnaan disini termasuk pula reorganisasi dalam arti pembentukan kembali struktur dan tugas unsur-unsur organisasi;
3.      Adanya peraturan dasar yang memungkinkan bagi anggota organisasi yang tidak dapat memberikan jasa dengan memuaskan dapat diperhentikan atau dimutasi, setidak-tidaknya (dalam jangka waktu pendek) tidak ada seorang pun yang dapat dianggap tidak mampu atau tidak dapat digantikan oleh orang lain.
Seputar Perusahaan :
            Perusahaan adalah suatu lembaga yang melakukan kegiatan tertentu. Secara jelasnya iyalah sebuah lembaga yang melakukan kegiatan produksi dan tempat berkumpulnya semua faktor industry.
Pentingnya Organisasi dalam Perusahaan :
            Dengan mengetahui makna organisasi yang lebih mengarah kepada kerjasama dan Perusahaan yang lebih mengarah kepada lembaga. Maka makna organisasi dalam perusahaan adalah kerjasam yang dibentuk dalam sebuah lembaga. Kenapa pentingnya organisasi dalam perusahaan? Karena dengan mengetahui organisasi yang jelas maka pembagian tugas akan lebih jelas karena akan sesuai dengan kebutuhan diperusahaan tersebut.
            Fungsi organisasi secara fungsional meliputi berikut :
1.      Fungsi penjualan atau kormensial. Mengurus penghasilan pendapatan.
2.      Fungsi teknis atau produksi. Mengurus kegiatan proses produk.
3.      Fungsi finansial. Mengurus kebutuhan modal
4.      Fungsi administrasi. Mengurus data-data penting.
5.      Fungsi social. Mengurus hubungan antar manusia.
Bentuk-bentuk organisasi dalam perusahaan
1.      Organisasi Garis
Pelopor                : H.Fayol
Pengertian            : kepemimpinan yang dari satu pimpinan dan garis kekuasaan yang jelas. Atasan ke bawahan memiliki garis kekuasaan (wewenang) dan bawahan ke atasan memiliki garis pertanggungjawaban.
Kelebihan                        :
-          Struktur sederhana dan jelas
-          Hierrkai kekuasaan jelas serta lebih terpusat
-          Adanya kejelasana pertanggungjawaban
-          Puncak kepemimpian memiliki pengalaman dan pengetahuan yang menyeluruh kepada orang dibawah kepemimpinannya.
Kekurangan         :
-          Tidak efisian
-          Keputusan lambat karena musti melibatkan sampai ketua pusat
-          Banyaknya beban kerja karena perintah berpusat kepada ketua pusat
-          Tidak adanya hubungan horizontal
2.      Organisasi Fungsional
Pelopor                : F.W.Taylor
Pengertian          : adanya pemisahan pimpinan bagian perencanaan dan pelaksana, dengan penambahan hubungan langsung, dan adanya pembagian tugas pimpinan.
Kelebihan                        : adanya pembagian tugas secara specialis.
Kekurangan         : tidak adanya kesatuan perintah, ketidakjelasan dalam pembagian tugas, dan terlalu menekan inisiatif.
3.      Organisasi Garis dan Staff
Pelopor                : H.Emerson
Pengertian         : suatu organisasi garis yang dilengkapi oleh staff ahli (yang memiliki hak memberi nasehat dan tidak wewenang memberikan perintah)
Kelebihan          : kesatuan perintah dapat dipertahankan dan para fungsianaris garis dapat mencurahkan perhatian.
Kelemahan           : staff ahli bertindak diluar wewenang, nasihat-nasihat yang diberikan bersifat teoritis yang pengaplikasiannya sulit.
4.      Sistem Komite
Pengertian            : membuat badan komisi untuk membahas permasalahan organisasi, kemudian menyusun kebijakan untuk menghadapi situasi tertentu.
Kelebihan                        : memperluas wawasan analisis, meningkatkan koordinasi, dan memberiakn peluang penanggaan masalah yang lebih terintegrasi.
Kelemahan           : biaya mahal dan terlalu kompromi
5.      Organisasi Matrik
Pengertian            : sistem organisasi yang dibangun berdasarkan struktur komisi secara terys-menerus.
Kelebihan       : fleksibel, penempatan tenaga fungsional lebih terkoordinasi, proses pengambilan keputusan lebih tepat, pengawasan lebih terkendali
Kekurangan         : tidak adanya kesatuan  perintah.

           Referensi
- Buku "Organisasi Perusahaan Modern" Prof. Dr. Faisal Afiff. Spec.Lic , Prof. Dr. R Paemeleire
- Buku "Perencanaan dan Organisasi Perusahaan" Prof. Dr. Sukanto Reksohadiprodjo, M.com
- Buku "Pengelola Organisasi" Soennyoto Rais