Saturday, June 27, 2015

QWERT

Kini bukanlah dengan pena kita mencurahkan apa dalam pikiran kita, mungkin kita masih menulis dengan pena. Namun kita kembali menulisnya kembali dengan mengetik. Bahkan lambat laun, orang sudah jarang menulis terlebih dahulu, mereka cenderung langsung mengetik ketika mereka mendapatkan sebuah ide. Ketikan ini yang kini kulakukan dalam tantangan #NulisRandom2015 tanpa terlebih dahulu ku tulis dikertas.

Aku selalu berusaha mengetik sesuatu pada malam, kadang ingin di siang hari, namun akhirnya malam ini ku mengetik. Memang mengetik tidak pernah dibatasi oleh waktu, tetapi malam menurutku waktu pas. Karena di siang hari iyalah dimana waktunya aku mengamati sekitarku, malamnya aku mengespresikan apa yang kuamati dengan mengetiknya kembali. Jari ini tidaklah mahir dalam penggunaan sepuluh jari, tapi aku bisa saja mengetik tanpa melihat keyboard karena kebiasaanku menulis.

Kadang ku heran, kenapa kuketik tidaklah selalu sama apa dalam sehari itu terjadi malah hal yang diluar kegiatan tersebut yang justru aku ceritakan. Pikiranku mungkin terlalu paralel, suka keluar tema apa yang kuamati. Tetapi ketikanku bukanlah berarti tak ada isi dari kuamati, justru ada sisi lain yang ingin kuungkapkan, sisi bayangan. Sisi bayangan bukanlah selalu sisi buruk, namun hanya sisi lain berdasarkan pengamatanku.

Kadang ku heran, kenapa apa yang kuketik seakan bukanlah diriku? apakah kuketik adalah  sisi bayanganku. Seakan ada diriku yang lain ingin mencurahkan pemikiran, perasaan, dan gejolak emosinya. Mungkin inilah bentukku mencurahkan apa yang tak bisa diungkapkan dengan suara. Mungkin aku lebih mengetiknya daripada mengatakannya.

Mengetik adalah media kini kita gunakan untuk menyampaikan aspirasi.
tombol laptop ini sudah dibuat untuk menerima benturan jari jemari kita untuk menciptakan kalimat yang berisi apa yang ingin kita sampaikan.

#Mengetik #NulisRandom2015 #Day27

No comments:

Post a Comment