Wednesday, November 23, 2016

Jaringan Wireless dan Terminal

Jaringan Wireless dan Terminal

Pengertian jaringan wireless

Kita telah mengetahui dan mengenal tentang Local Area Network (LAN), dimana

ia merupakan jaringan yang terbentuk dari gabungan beberapa komputer yang tersambung melalui saluran fisik (kabel). Seiring dengan perkembangan teknologi serta kebutuhan untuk akses jaringan yang mobile (bergerak) yang tidak membutuhkan kabel sebagai media tranmisinya, maka muncullah Wireless Local Area Network (Wireless LAN/WLAN).

Jaringan lokal tanpa kabel atau WLAN adalah suatu jaringan area lokal tanpa kabel dimana media transmisinya menggunakan frekuensi radio (RF) dan infrared (IR), untuk memberi sebuah koneksi jaringan ke seluruh penggunadalam area disekitarnya. Area jangkauannya dapat berjarak dari ruangan kelas ke seluruh kampus atau dari kantor ke kantor yang lain dan berlainan gedung. Peranti yang umumnya digunakan untuk jaringan WLAN termasuk di dalamnya adalah PC, Laptop, PDA, telepon seluler, dan lain sebagainya. Teknologi WLAN ini memiliki kegunaan yang sangat banyak. Contohnya, pengguna mobile bisa menggunakan telepon seluler mereka untuk mengakses e-mail. Sementara itu para pelancong dengan laptopnya bisa terhubung ke internet ketika mereka sedang di bandara, kafe, kereta api dan tempat publik lainnya.

Setiap teknologi pasti ada kelebihan dan kelemahan yang ditawarkan kepada pengguna, untuk teknoologi wireless mempunyai kelebihan dan kelemahan antara lain :

Kelebihan yang ditawarkan wireless :

Mobilitas
– Bisa digunakan kapan saja.

– Kemampuan akses data pada jaringan wireless itu real time, selama masih di

area hotspot.

2. Kecepatan Instalasi

– Proses pemasangan cepat.

– Tidak perlu menggunakan kab

3. Fleksibilitas Tempat

– Bisa menjangkau tempat yang tidak mungkin dijangkau kabel.

4. Jangkauan luas

5. Biaya pemeliharannya murah (hanya mencakup stasiun bukan seperti pada jaringan kabel yang mencakup keseluruhan kabel).

6. infrastrukturnya berdimensi kecil.

7. mudah dikembangkan.

8. mudah & murah untuk direlokasi dan mendukung portabelitas.

Kelemahan teknologi wireless.

Transmit data kecil, sedangkan jika menggunakan kabel akan lebih cepat.
Alatnya cukup mahal.
Mudah terjadi gangguan antara pengguna yang lain ( Interferensi Gelombang )
Kapasitas jaringan terbatas.
Keamanan data kurang terjamin.
Intermittence ( sinyal putus-putus )
Mengalami gejala yang disebut multipath yaitu propagasi radio dari pengirim ke penerima melalui banyak jalur yang LOS.
Mempunyai latency yang cukup besar dibandingkan dengan media transmisi kabel.
Pembagian jaringan wireless berdasrkan jangkauannya.

Jaringan wireless berfungsi sebagai mekanisme pembawa antara peralatan atau antar peralatan dan jaringan kabel tradisional (jaringan perusahaan dan Internet). Jaringan wireless banyak jenisnya tapi biasanya digolongkan ke dalam empat jenis berdasarkan jangkauannya yaitu

a. WPAN: Wireless Personal Area Network

WPAN, mewakili teknologi personal area network wireless seperti Bluetooth (IEEE 802.15) dan Infrared (IR). Jaringan ini mengizinkan hubungan peralatan personal dalam suatu area berkisar 30 feet (1 feet=12 inch). Bagaimanapun juga Infrared membutuhkan hubungan langsung dan jangkauan yang lebih pendek.

b. WLAN: Wireless Local Area Network

WLAN, mewakili local area network wireless, seperti lab atau perpustakaan, untuk membentuk suatu jaringan atau koneksi ke Internet. Jaringan sementara dapat dibentuk oleh beberapa pemakai membutuhkan access point

c. WMAN: Wireless Metropolitan Area Network

Teknologi ini mengizinkan koneksi dari berbagai jaringan dalam suatu area metropolitan seperti bangunan-bangunan yang berbeda dalam suatu kota, yang mana dapat menjadi alternatif atau cadangan untuk memasang kabel tembaga atau fiber.

d. WWAN: Wireless Wide Area Network

WWAN meliputi teknologi dengan daerah jangkauan yang luas seperti selular 2G, Cellular Digital Packet Data (CDPD), Global System for Mobile Communications (GSM). WiMAX merupakan standar Broadband Wireless Access (BWA) dengan kemampuan untuk menyalurkan data kecepatan tinggi (layaknya teknolodi xDSL pada jaringan wireline). Banyak kemampuan lebih yang ditawarkan oleh teknologi WiMAX dibanding teknologi sebelumnya seperti kemampuan diterapkan dalam kondisi NLOS (Non Line of Sight), aplikasinya baik untuk fixed, nomadix, portable maupunmobile.

Pada jaringan wireless secara prinsip hampir sama dengan jaringan kabel yaitu pada saat data dikirim dan diterima terjadi perubahan sinyal. Perbedaan terletak pada sinyal yang dirubah saat ditransmisikan. Karena menggunakan media transmisi udara, pada saat transmisi terjadi perubahan sinyal dari digital ke analog.

Standarisasi teknologi wireless

Proyek 802, protocol yang dikenal di wireless local area network (WLAN) adalah IEEE 802.XX. Arti dari 802.XX merupakan komite yang bergerak dalam standarisasi Institute of Electrical and Electronics Engineers (IEEE) tersebut di bentuk pada bulan Februari tahun 1980, sehingga satandarisasi diberi nama 802.XX.

Jaringan wireless yang popular saat ini adalah Bluetooth, wifi wimax yang juga standarisasi wireless. Secara umum berlaku satandarisasi IEEE 802.15, IEEE 802.11 (a, b, g), 802.16 dan yang lainya. Perbedaan yang paling utama antara 802.15, 802.11 dan 802.16 merupakan kecepatan transfer data. Dengan menggunakan standarisasi yang sama maka semua pernagkat dapat saling berkomunikasi. Sebagai contoh adalah standarisasi wifi jadi semua perangkat yang ada logonya wifi maka dapat saling berkomunikasi.

1. Bluetooth

Awal mula dari Bluetooth adalah sebagai teknologi komunikasi wireless (tanpa kabel) yang beroperasi dalam pita frekuensi 2,4 GHz unlicensed ISM (Industrial, Scientific and Medical) dengan menggunakan sebuah frequency hopping tranceiver yang mampu menyediakan layanan komunikasi data dan suara secara real-time antara host-host bluetooth dengan jarak jangkauan layanan yang terbatas (sekitar 10 meter).

Bluetooth merupakan teknologi yang berkembang sebagai jawaban atas kebutuhan komunikasi antar perlengkapan elektronik agar dapat saling mempertukarkan data dalam jarak yang terbatas menggunakan gelombang radio dengan frekuensi tertentu. Salah satu implementasi bluetooth yang populer adalah pada peralatan ponsel. Bluetooth adalah teknologi radio jarak pendek yang memberikan kemudahan konektivitas bagi peralatan-peralatan nirkabel. Termasuk dalam standar IEEE 802.15

2. WiFi (Wireless Fidelity)

Yang memiliki pengertian yaitu sekumpulan standar yang digunakan untuk Jaringan Lokal Nirkabel (Wireless Local Area Networks – WLAN) yang didasari pada spesifikasi IEEE 802.11. Standar terbaru dari spesifikasi 802.11a atau b, seperti 802.11 g, saat ini sedang dalam penyusunan, spesifikasi terbaru tersebut menawarkan banyak peningkatan mulai dari luas cakupan yang lebih jauh hingga kecepatan transfernya.
3. Wi-MAX (Worldwide Interoperability for Microwave Access)

Merupakan teknologi akses nirkabel pita lebar (broadband wireless access atau disingkat BWA) yang memiliki kecepatan akses yang tinggi dengan jangkauan yang luas. WiMAX merupakan evolusi dari teknologi BWA sebelumnya dengan fitur-fitur yang lebih menarik. Disamping kecepatan data yang tinggi mampu diberikan, WiMAX juga merupakan teknologi dengan open standar. Dalam arti komunikasi perangkat WiMAX diantara beberapa vendor yang berbeda tetap dapat dilakukan (tidak proprietary). Dengan kecepatan data yang besar (sampai 70 MBps), WiMAX dapat diaplikasikan untuk koneksi broadband „last mile‟, ataupun backhaul. Wi-MAX masuk dalam standarisasi IEEE 802.16.

Komponen dalam jaringan wireless.

Komponen – komponen yang digunakan dalam membangun jaringan wireless diataranya adalah komputer device, base station dan wireless infrastruktur. Komputer device merupakan perngkat – perangkat yang berada di end system jaringan wireless, PC dapat berfungsi sebagai komputer device bila dalam pc tersebut terpasang NIC wireless. Setiap wireless NIC dapat berkomunikasi sesuai dengan standarisasi dari NIC tersebut.

Bila NIC menggunakan standarisasi 802.11 b maka NIC tersebut dapat digunakan / dapat berkomunikasi dengan device yang mempunyai standar yang sama yaitu 802.11 b.

Base station merupakan perangkat yang menghubungkan komputer device dengan jaringan kabel, contohnya adalah accespoint, wireless router atau gateway. Access point berfungsi seperti hub / switch yang menghubungkan banyak client dalam satu jaringan.

Infrastruktur wireless menghungkan pengguna dengan end system seperti PDA dan mobile device lainya.

Komponen utama dalam jaringan WLAN :

 Network Adapter bisa berupa NIC wireless, external USB atau external PC Card (NIC)
Wireless router berfungsi sebagai mengirimkan paket antara jarigan
Wireless Repeater, sebuah device yang mengirim dan menerima sinyal untuk satu juan utama yaitu memperluas jangkauan. Repeater merupakan salah satu cara untuk memperluas jangkauan wireless atau memperkuat sinyal.
Antenna, merupakan perngkat yang digunakan untuk menaikkan nilai gain dari suatu perangkat wireless.
Cara kerja Wireless

Cara kerja dari Wireless Network (Jaringan Wireless), ketika komputer mengirim data maka data biner akan di kodekan ke dalam frekuensi radio dan di transmisikan melalui wireless router, kemudian diterima di komputer lain dan di codekan sinyal tersebut menjadi biner. Untuk koneksi internet, tidak harus menggunakan kabel boardband/Modem ADSL. Jika komputer sudah dilengkapi wifi, maka komputer sudah bisa koneksi ke komputer lain dengan wireless.

Cara Kerja Terminal

Terminal : peralatan yang mengakses layanan melalui jaringan yang sifatnya remote atau terpisah melalui sebuah saluran telekomunikasi.Linux memiliki enam terminal atau konsol ketika berjalan dalam modus teks. Artinya, kita dapat menjalankan aplikasi atau kegiatan berbeda-beda untuk tiap terminal dan dalam waktu bersamaan. Untuk berpindah dari satu terminal ke terminal lain, dapat menekan kombinasi tombol ALT + F1 hingga F6.Terminal ketujuh umumnya digunakan oleh X Server. Jadi, jika X Server sebelumnya telah aktif dan tidak dibunuh,kita tinggal menekan tombol ALT + F7 untuk kembali ke tampilan grafis.Terminal yang disinggung di atas adalah terminal dalam modus teks.Terminal juga dapat digunakan dalam lingkungan grafis.

Untuk membuka terminal di desktop GNOME milik Edubuntu, klik menu Applications > Accessories > Terminal pada panel atas.Terminal sepertinya memang diperuntukkan bagi para profesional. Tetapi ketika kita mengetahui cara kerja dan manfaatnya, kita akan sering menggantungkan diri pada baris perintah ini. Kita dapat mengeksekusi program, membuka file, hingga melakukan manajemen berkas melaluitampilannya yang sederhana. Linux memiliki lebih dari 2000 perintah ketika menjalankan terminal.Kita tidak perlu menghapal semuanya, hanya beberapa yang kita anggap penting dan sering kita gunakan.Sebuah tips ketika menggunakan terminal. Kita bisa mengetikkan beberapa huruf awal perintah, disusul dengan menekan tombol ESC atau TAB sekali atau beberapa kali. Cobalah untuk memasukkan karakter apada terminal.Disusul menekan ESC atau TAB (Edubuntu mendukung tombol TAB). Apabila muncul sebuah pertanyaan, ketik y. Sebuah daftar panjang akan muncul (semua perintah dengan awalan huruf a). Biasanya data ditampilkan pada komputer pada jarak jauh atau dekat yang disebut dengan terminal. Fungsi dasarnya adalah untuk berhubungan dengan komputer host.  Terminal juga dikenali dengan beberapa istilah, seperti: CRT – Cathode Ray Tube, VDT -Video Display Terminal atau display station.

Terminal dibagi atas 3 jenis, yaitu :

Terminal dungu (dumb), yaitu terminal yang berfungsi hanya berupaya menghantar setiap karakter yang dikirimkan ke host dan menampilkan apa saja yang dikirim oleh host.
Terminal ‘smart’ , yaitu terminal yang berfungsi menghantarkan informasi tambahan selain apa yang dikirim oleh pemakai seperti kode tertentu untuk menghindari kesalahan data yang terjadi.
Terminal pintar (intelligent), yaitu terminal yang dapat diprogramkan untuk membuat fungsi-fungsi tambahan seperti kontrol terhadap penyimpanan ke storage dan menampilkan lay-out data dari host dengan lebih bagus.
Pada saat terminal/client/terminal/client melakukan proses booting, garis besar proses yang dijalankan adalah :

  • Mencari alamat ip dari dhcp server.
  • Mengambil kernel dari tftp server.
  • Menjalankan sistem file root dari nfs server.
  • Mengambil program X-server ke dalam memory dan mulai menjalankannya.
  • Melakukan hubungan dengan xdm server dan user login ke dalam xdm server.

sumber :


http://robby.c.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/40500/Wireless+Network.pdf

Layanan Telematika

Layanan telematika
Berdasarkan Instruksi Pesiden Republik Indonesia (Inpres) nomor 6 tahun 2001. Pesatnya kemajuan teknologi telekomunikasi, media, dan informatika atau disingkat sebagai teknologi telematika serta meluasnya perkembangan infrastruktur informasi global telah merubah pola dan cara kegiatan bisnis dilaksanakan di industri, perdagangan, dan pemerintah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan masyarakat informasi telah menjadi paradigma global yang dominan. Kemampuan untuk terlibat secara efektif dalam revolusi jaringan informasi akan menentukan masa depan kesejahteraan bangsa.

Berbagai keadaan menunjukkan bahwa Indonesia belum mampu mendayagunakan potensi teknologi telematika secara baik, dan oleh karena itu Indonesia terancam "digital divide" yang semakin tertinggal terhadap negara-negara maju. Kesenjangan prasarana dan sarana telematika antara kota dan pedesaaan, juga memperlebar rurang perbedaan sehingga terjadi pula "digital divide" di dalam negara kita sendiri. Indonesia perlu melakukan terobosan agar dapat secara efektif mempercepat pendayagunaan teknologi telematika yang potensinya sangat besar itu,untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat dan mempererat persatuan bangsa sebagai landasan yang kokoh bagi pembangunan secara berkelanjutan.


Di dalam hal ini pemerintah perlu secara proaktif dan dengan komitmen yang tinggi membangun kesadaran politik dan menumbuhkan komitmen nasional, membentuk lingkungan bisnis yang kompetitif, serta meningkatkan kesiapan masyarakat untuk mempercepat pengembangan dan pendayagunaan teknologi telematika secara sistematik.

Indonesia perlu menyambut komitmen dan inisiatif berbagai lembaga internasional, kelompok negara atau negara-negara lain secara sendiri-sendiri dalam meningkatkankerja sama yang lebih erat dalam penyediaan sumber daya pembiayaan, dukungan teknis, dan sumber daya lain untuk membantu Indonesia sebagai negara berkembang mengatasi "digital divide". Dengan kenyataan tersebut, pemerintah dengan ini menyatakan komitmen untuk melaksanakan kebijakan serta melakukan langkah-langkahdalam bentuk program aksi yang dapat secara nyata mengatasi "digital divide", dengan arah pengembangan sebagai yang dimaksud dalam isi kerangka kebijakan ini.

1. Layanan Telematika dibidang Informasi
Penggunaan teknologi telematika dan aliran informasi harus selalu ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, termasuk pemberantasan kemiksinan dan kesenjangan, serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Selain itu, teknologi telematika juga harus diarahkan untuk menjembatani kesenjangan politik dan budaya serta meningkatkan keharmonisan di kalangan masyarakat.

Wartel dan Warnet memainkan peranan penting dalam masyarakat. Warung Telekomunikasi dan Warung Internet ini secara berkelanjutan memperluas jangkauan pelayanan telepon dan internet, baik di daerah kota maupun desa, bagi pelanggan yang tidak memiliki akses sendiri di tempat tinggal atau di tempat kerjanya. Oleh karena itu langkah-langkah lebih lanjut untuk mendorong pertumbuhan jangkauan dan kandungan informasi pelayanan publik, memperluas pelayanan kesehatan dan pendidikan, mengembangkan sentra-sentra pelayanan masyarakat perkotaan dan pedesaan, serta menyediakan layanan "e-commerce" bagi usaha kecil dan menengah, sangat diperlukan. Dengan demikian akan terbentuk Balai-balai Informasi. Untuk melayani lokasi-lokasi yang tidak terjangkau oleh masyarakat.

2. Layanan Telematika di bidang Keamanan
Layanan telematika juga dimanfaatkan pada sector-sektor keamanan seperti yang sudah dijalankan oleh Polda Jatim yang memanfaatkan TI dalam rangka meningkatkan pelayanan keamanan terhadap masyarakat. Kira-kira sejak 2007 lalu, membuka layanan pengaduan atau laporan dari masyarakat melalui SMS dengan kode akses 1120. Selain itu juga telah dilaksanakan sistem online untuk pelayanan di bidang Lalu Lintas. Polda Jatim memiliki website di http://www.jatim.polri.go.id, untuk bisa melayani masyarakat melalui internet. Hingga kini masih terus dikembangkan agar dapat secara maksimal melayani masyarakat. Bahkan Badan Reserse dan Kriminal (Bareskrim) Polda Jatim sudah banyak memanfaatkan fasilitas website ini dan sangat bermanfaat dalam menangani kasus-kasus yang sedang terjadi dan lebih mudah dalam memantau setiap perkembangan kasus atau laporan, baik laporan dari masyarakat maupun laporan internal untuk Polda Jatim sendiri. Bukan hanya penanganan kasus kejahatan semata, tapi juga termasuk laporan terkait lalu lintas, intelijen, tindak pidana ringan (tipiring) di masyarakat, pengamanan untuk pemilu, termasuk laporan bencana alam.

Masyarakat juga bisa menyampaikan uneg-uneg atau opini mengenai perilaku dan layanan dari aparat kepolisian melalui email atau website . Semoga saja daerah-daerah lainnya yang tersebar diseluruh Indonesia dapat memanfaatkan teknologi telematika seperti halnya Polda Jatim agar terciptanya negara Indonesia yang aman serta disiplin.
Indonesia perlu menciptakan suatu lingkungan legislasi dan peraturan perundang-undangan.Upaya ini mencakup perumusan produk-produk hukum baru di bidang telematika (cyber law) yang mengatur keabsahan dokumen elektronik, tanda tangan digital, pembayaran secara elektronik, otoritas sertifikasi, kerahasiaan, dan keamanan pemakai layanan pemakai layanan jaringan informasi.

Di samping itu, diperlukan pula penyesuaian berbagai peraturan perundang-undangan yang telah ada, seperti mengatur HKI, perpajakan dan bea cukai, persaingan usaha, perlindungan konsumen, tindakan pidana, dan penyelesaian sengketa. Pembaruan perauran perundang-udangan tersebut dibutuhkan untuk memberikan arah yang jelas, transparan, objektif, tidak diskriminatif, proporsional, fleksibel, serta selaras dengan dunia internasional dan tidak bias pada teknologi tertentu. Pembaruan itu juga diperlukan untuk membentuk ketahanan dalam menghadapi berbagai bentuk ancaman dan kejahatan baru yang timbul sejalan dengan perkembangan telematika.

3. Layanan Context Aware dan Event-Based
Di dalam ilmu komputer menyatakan bahwa perangkat komputer memiliki kepekaan dan dapat bereaksi terhadap lingkungan sekitarnya berdasarkan informasi dan aturan-aturan tertentu yang tersimpan di dalam perangkat. Gagasan inilah yang diperkenalkan oleh Schilit pada tahun 1994 dengan istilah context-awareness. Context-awareness adalah kemampuan layanan network untuk mengetahui berbagai konteks, yaitu kumpulan parameter yang relevan dari pengguna (user) dan penggunaan network itu, serta memberikan layanan yang sesuai dengan parameter-parameter itu. Beberapa konteks yang dapat digunakan antara lain lokasi user, data dasar user, berbagai preferensi user, jenis dan kemampuan terminal yang digunakan user.

Sebagai contoh : ketika seorang user sedang mengadakan rapat, maka context-aware mobile phone yang dimiliki user akan langsung menyimpulkan bahwa user sedang mengadakan rapat dan akan menolak seluruh panggilan telepon yang tidak penting. Dan untuk saat ini, konteks location awareness dan activity recognition yang merupakan bagian dari context-awareness menjadi pembahasan utama di bidang penelitian ilmu komputer.

4. Layanan Perbaikan Sumber
Layanan Perbaikan Sumber adalah layanan untuk penemuan layanan utilitas yang diperlukan. Layanan perbaikan sumber ini juga berfungsi dalam pengindeksan lokasi layanan utilitas untuk mempercepat kecepatan penemuan.
Layanan perbaikan sumber yang dimaksud adalah layanan perbaikan dalam sumber daya manusia (SDM). SDM telematika adalah orang yang melakukan aktivitas yang berhubungan dengan telekomunikasi, media, dan informatika sebagai pengelola, pengembang, pendidik, dan pengguna di lingkungan pemerintah, dunia usaha, lembaga pendidikan, dan masyarakat pada umunya. Konsep pengembangan sumber daya manusia di bidang telematika ditujukan untuk meningkatkan kualitas, kuantitas dan pendayagunaan SDM telematika dengan tujuan untuk mengatasi kesenjangan digital, kesenjangan informasi dan meningkatkan kemandirian masyarakat dalam pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi secara efektif dan optimal.
Kebutuhan akan SDM dapat dilihat dari bidang ekonomi dan bidang politik, yaitu :
Dilihat dari bidang ekonomi
Pengembangan telematika ditujukan untuk peningkatan kapasitas ekonomi, berupa peningkatan kapasitas industry produk barang dan jasa.
Dilihat dari bidang politik
Bagaimana telematika memberikan kontribusi pada pelayanan public sehingga menghasilkan dukungan politik.
Dari kedua bidang tersebut diatas kebutuhan terhadap telematika akan dilihat dari dua aspek, yaitu :
1.     Pengembangan peningkatan kapasitas industry.
2.    Pengembangan layana publik.
Sasaran utama dalam upaya pengembangan SDM telematika yaitu sebagai berikut :
a)    Peningkatan kinerja layanan public yang memberikan akses yang luas terhadap peningkatan kecerdasan masyarakat, pengembangan demokrasi dan transparasi sebagai katalisator pembangaunan.

b)   Literasi masyarakat di bidang teknologi telematika yang terutama ditujukan kepada old generator dan today generation sebagai peningkatan, dikemukakan oleh Tapscott.

Friday, November 4, 2016

Aku Takut Demokrasi


Aku takut….

Terlintas dalam pikiran, yang kujawab dengan kesiapan. Mungkin aku tak benar-benar takut sebenarnya. Tapi..

Aku marah..

Tak usah kusebut katanya, apalagi siapa yang berkata. Berawal kata kotoran dia live di TV. Itu sudah membuatku membencinya. Padahal kukecil berkata bodoh, ku ganti dengan “tidak pintar” (tapi gw gede suka bego-begoin orang #eh). Puncak kebencian ketika ia berkata mau aja dibego-begoin.. Agrh, aku bisa saja teriak. Tapi…

Aku lelah..
Lemah tepatnya. Bukan siapa-siapalah aku, hanyalah debu buku terdahulu. Tak punya kekuasaan dan harta kendali. Media hanya hobi framing sudut berita. Banyak sudah buta pula. Yah aku kembali.

Takut..

98 bergelora, demo besar bertumpah darah. Kini dengan masa terbanyak dalam sejarah demo bangsa. Bahkan dari pelosok daerah. Mereka Marah juga sepertiku, atau..

Mereka takut..

Sama sepertiku, mereka tak bisa apa-apa. Bukan intelek, juragan, dan penguasa. Mereka hanya menjadi massa, manusia biasa saja. Suaranya tak didengar.

Pengecuali jika kita bersama.

Ada para ulama, habib, dan syekh mengajak orasi. Hanya meminta mereka mengikuti apa yang mereka katakan. TOA dan speaker mereka juga tak kencang menggelegar. Tetapi entah tak penting suara itu terbantu dengan massa disekitarnya. Isi orasi mungkin tak fasis diulang oleh massa. Tapi ada kalimat yang sangat fasih didialogkan bersama Ulama dan massa

Allahu Akbar
Allahu Akbar
Allahu Akbar

Entah aku dan mereka kini tak takut, bahkan kami kini yakin kuat. Aku tak paham kenapa hal ini terjadi. Padahal aku bukan siapa-siapa. Tapi kini..

Kita Berani

Allah telah membesarkan hati hambanya, hambanya yang hanya pasrah kepadanya. Kita tak kuasa menghadapi ujian belum pernah dihadapi sebelumnya. Mungkin kita sering berkelahi entah kenapa sebabnya. Kini berbaris bersama, selayaknya orang pada nongkrong bareng. Saling memandang yang sama, tentu kalau demonstran memandang istana negara. Dialog dan diskusi kita harmonis walaupun kita nggak ngerti ngomong apa, alias kita sudah paham tanpa perlu pengertian.

aku kira tadi hujan. ternyata hanya udara sejuk dan awan teduh.

Pak Jokowi takut

Padahal Pak Jokowi adalah presiden. Dia punya kendali atas negara ini. Tetapi ia hanya tahu bahwa kita hanya marah dengan jumlah sangat banyak. Padahal blusukan ke pelosok sudah biasa, tetapi kini dia cukup menerima para demonstran. Ya lagi-lagi, Pak Jokowi hanya tahu kita marah.

Kita kini damai

Kemarahan dan ketakutan kita hilang. Karena kita sudah bersama, tak ada lagi sekat pembeda. Marah pendam dengan teriakan dan takut sirna dengan rangkulan. Ya tentu tujuan kita jelas. #AdiliAhok. Namun kita bicara dengan becanda, entah kalau dibilang marah nggak deh. Kita malah ketawa ngomongnya, padahal pengadilan feelbacknya. Tapi ini bukan ngeledek ketawanya, ini kita ketawa karena saling ketawa, bersama-sama.

Jokowi kemana?
HMI takut jadinya..

Mungkin tadi belum kencang rangkulnya. Aku tahu HMI membuat onar malam-malam. Mungkin kita belum merangkul kencang pada HMI. HMI menancapkan kemarahannnya. MEREKA MARAH, dibalaslah dengan pentungan dan gas air mata dari polisi. Akhirnya FPI merangkul HMI dengan pagar betis. Ya akhirnya HMI melunak perlahan.

Tetapi kemana Pak Jokowi? Aku takut ada yang kembali takut. Mustikah kita kembali bersama saling merangkul sama lain. Pak Jokowi.
Ayo kita #RangkulJokowi agar tidak takut.

-IF-