Wednesday, November 25, 2015

IMK pada A.I. Artificial Intelligence

"Tanyakan padaku apapun itu"
Film A.I. Artificial Intellingence yang liris 2001 menjadi tontonan layak diperhatikan, diantara menyajikan cerita menarik tentang A.I ingin disayang manusia. Film ini mengenalkan model IMK modern, dengan fungsi seperti google. Fungsi disini tidak hanya dalam pencarian data yang akurat, namun penyajian interface lebih baik. Berikut ini, saya belum memperkelankan Dr.Know, kerjanya seperti Vending Machine, transaksi hanya antara pembeli user dan penjual mesin tanpa melibatkan manusia sebagai penjual. 
Tampilan ruangan pada Dr.Know
Ruangan didesain seperti diatas bukan tanpa sebab, karena dengan menyajian ruang gelap membuat user terfokus pada layar (bahkan bentuk hologram) seperti seseorang menonton bioskop.
Meniru gaya interaksi manusia.
Hal menarik juga disini, komputer dibuat seakan berinteraksi langsung kepada user seperti user berinteraksi kepada user lainnya dengan hologram kakek-kakek mirip Einstein. Hologram tersebut sedang menjelaskan pada user cara penggunaan vending machine. Diantara pembahasannya, user diminta dengan perintah suara untuk bertanya.
Gestur tubuh bentuk hologram tiruan manusia berkomunikasi.
Bahkan dalam penjelasan cara pembayaran, hologram menjelaskan layaknya manusia. Dengan gestur tubuh, menjelaskan jumlah dengan jari diangkat. User menjadi lebih jelas dengan cara vending machine menjelaskannya.
cara pembayaran dengan uang kertas
cara pembayaran dengan uang koin
Layaknya vending machine, pasti ada kotak masuk untuk pembayaran. Pembayaran disini bisa menggunakan kartu kredit atau tunai. Namun dicerita hanya memperlihatkan cara pembayaran dengan tunai, namun pembayaran dengan tunai tetap dimanajemen dengan baik. Lihat saja pembayaran, input uang kertas berbeda dengan uang koin, bahkan uang koin punya dimensi lobang berbeda-beda bertanda perbedaan nominal uang koin dimasukkan berdasarkan diameternya.
Menu pilihan jenis pertanyaan
Sebelum kepertanyaan, hologram menjelaskan kategori pertanyaan yang ada. Diantara suara dibacakan oleh vending machine, namun juga dengan tulisan hologram yang mengintari user. Namun vending machine punya kelemahan, setiap kata user terdengar keras padanya. Maka otomatis akan dijawab, maka user harus berhati-hati sebelum bertanya. Jenis pertanyaan bisa dikombinasikan antara dua kategori bahkan lebih untuk menghasilkan jenis jawaban yang user inginkan.



Diatas bagaimana vending machine menampilkan jawaban setiap user tanyakan. Penyajian dalam bentuk hologram membuat interaksi user pada komputer begitu menarik. Hal tersebut mempermudah user mengenal jawaban lebih rinci karena bentuk lebih real berkat hologram.

Diluar pembahasan IMK, difilm ini meramalkan bahwa informasi mahal (dan kini menjadi kenyataan). Hal tersebut peran kita sebagai Sarjana Sistem Informasi untuk menyajikan informasi yang akurat. Maka dengan itu diharap dengan pembahasan IMK pada film A.I Artificial Intellingence menyadarkan kita peran utama IMK pada teknologi. Sekian dari penulis, walaupun masih banyak poin kurang detail, namun diharapkan penulisan ini menjadi pembelajaran untuk penulis, mahasiswa, dosen, blogger, dan penimpa ilmu lainnya.

Sunday, November 15, 2015

Menulis Cara Cepat Menjadi Gila

"Sebenarnya setiap manusia gila, tetapi penulis paling cepat gila"
- Bernard Batubara -

Mungkin terheran-heran, kok nulis bisa gila. nggak benar-benar jadi gila sih sebenarnya, namun ketika menulis kalian pasti merasa, bahwa anda seakan-akan jadi gila. Kenapa seakan-akan menjadi gila? karena anda akan melakukan totalitas ketika mulai menulis, apalagi anda jarang menulis. Ya.. saya akan berbagi pengalaman menulis tantangan menulis satu artikel setiap hari selama satu bulan di #NulisRandom2015 dari nulisbuku.com.

Awalnya, saya ragu melakukan tantangan tersebut, walaupun sebenarnya saya ada basic menulis yang baik. Akhirnya saya mengikuti tantangan #NulisRandom2015 tersebut. Mungkin lebih baik jika menulis harus banyak membaca, namun tantangan ini saya malah tidak membaca dengan alasan ingin menggali pemikiran sendiri, yang justru ini menjadi kegilaan ku menjadi-jadi. Karena menulis setiap hari, setiap hari harus memikirkan apa yang ditulis.

Mungkin memikirkan tema menjadi mudah, karena bisa saja setiap kita terpikir, ada saja terlintas tema yang akan dibuatkan menulis. Namun tema kita pikirkan hanyalah minor pemikiran kecil kita, hanya terlintas bagaikan bintang jatuh numpang lewat, yang ekornya saja kita tak sempat melihatnya. Sedangkan tema kita dapat, haruslah menjadi sebuah tulisan, belum kalau jadi novel. Mulailah anda berpikir secara paralel, membuka lemari memori otak dengan kata kunci tema kita ambil. Hal saya tak suka, jika memori otak ini tak cukuplah memjawabnya, saya harus melibatkan perasaan sebagai sumbernya. Perasaan adalah gudang tersensitif, karena melibatkan perasaan suka, duka, benci, dan cinta. Ingatan lama kita juga dibuka, antara kebencian dan kebahagian lalu, mengingat kesakitan dulu diderita dan kenikmatan yang sudah berlalu bukannya itu adalah cara terbaik menghancurkan perasaan sekarang.

Memikirkannya sudah berkecamuk perasaan kita, namun itu belumlah selesai disini. Ketika semua dipikirkan secara paralel, semua disusun secara alur linier. Linier disini berupa tulisan kita, semua ide kita harus diposisikan pada baris yang pas, kita harus menentukan ritme dan gejolak alur cerita. Ya kesulitan ini kita menuangkan nada pada setiap kata, harus yang pada nada sebelumnya dan sesudahnya. Semua ini seperti mengurai benang yang kusut, menjadi benang yang lurus.

Gila...... Menulis saja membuat kita harus melakukan banyak hal. Akhirnya, kita malah banyak belajar, bahwa kita mulai belajar memahami diri kita sendiri dengan berpikir dan menentukan langkah kita dengan menulis. Ketika kita bisa memahami diri kita sendiri, kita bisa saja memahami perasaan orang lain, dan ketika kita bisa menentukan langkah kita, kita bisa saja menentukan masa depan kita sendiri.

Sejarah Earbud - Fiksi

suatu ketika, budi yang baru mendapatkan
gelar insyinyur dgn jurusan audio
kemudian budi menciptakan cans (istilah slang perangkat audio untuk headset, heaphone, speaker, dan IEM)
yang bisa dipasang di kuping tetapi housingnya tidak sampai masuk ke lobang kuping
namun, produk tersebut blm ada namanya.
suatu ketika, Budi berpergian bersama bule dan temannya dengan kereta. Budi sedang asik menikmati musik dengan cansnya, kemudian bule itu meminta temannya memanggil budi.
temannya : Ir Budi
Budi tak menyaut
t : Ir Budi
budi tetap tak menyaut
bule itu bertanya : what it is?
temennya udah tetap fokus manggil budi
t : IRBUD *Teriak
bule : Irbud??
bule itu penasaran, akhirnya bule itu menghampiri budi yang nikmatin musiknya
bule itu melihat budi menggunakan cans-nya
bule : it is "Irbud"
budi tak mendengar
bule : it is "earbud"
budi mengangguk2 kepalanya *padahal sebenarnya sedang dengerin musik metal.
bule : it is "earbud", sure?
budi nenganggguk2 kepalanya lebih cepat *lagi bagian reff musik metalnya.
akhirnya produk budi terkenal
dengan nama
"earbud"

The Theater

"Suatu direncanakan demi sebuah pentas besar."

Kami ahli dalam sandiwara, menciptakan suasana penuh dengan penghayatan perasaan. Setiap berbuat bukanlah benar-benar dari hati kami ini tetapi dari skenario yang kami rancang, namun kalian seakan merasakannya seperti murni dari pribadi masing-masing. Kami ingin menghanyutkan perasaan kalian, dari rasa senang, sedih, harapan, ketakutan, dan bahkan cinta. Kalian jadikan kami tempat empati dan lawan main kami jadikan tempat kebencian. ya... kita tentu menciptakan tokoh protagonis dan antagonis. Menjadi pemicu liarnya theater ini.

Awalnya skenario kita berupa dari cerita, gagasan, atau mimpi kelabu kami. Kami hal semua itu menjadi kenyataan, walaupun nyatanya kami hanya menciptakan sandiwara besar-besaran. Mungkin panggung menjadi tempat theater beraksi, namun bukannya panggung yang kalian pijak lebih menarik. Menarik menjadi panggung utama, tanpa ada jarak antara kami dan kalian. Agar kalian bisa merasakan spektakuler aksi panggung kami, karena kalian akan terlibat langsung theater kami. Panggung ini adalah panggung realiti.

Kisah cinta bukanlah minat utama kami, itu hanya melibatkan dua insan saja, tak menarik. Kami suka melibatkan banyak orang, bahkan lebih banyak orang lagi. Ya... Drama musibah kematian. Kematian menjadi skenario terbaik dalam sebuah cerita, karena akan memacu empati besar pada korban dan kebencian besar pada sang penyebabnya. Semua gejolak perasaan akan terasa karena banyak orang disayang telah menghilang dan kekosongan hatinya menjadi tempat terbaik menaru kebencian padanya. Kami berperan menjadi pembuat musibah dan pahlawan skenario, namun kami selalu memberi tahu penontonnya siapakah penjahatnya, kami cukup tinggalkan bukti pasport Suriah.

Kami sebenarnya sedang sandiwara, namun kami cuma berharap, sandiwara kami menjadi kenyataan pada kalian nantinya.

Just One Shoot

     
http://pngimg.com/img/weapons/bullets

 Bungker, lokasi dirahasiakan..

      Terdapat ruangan pelatihan khusus menembak. Didalamnya, berkumpulah agen senior “The Lawyer”, agen junior “The Cleaner”, dan pemimpinnya “The Leader”. Lawyer iyalah agen pertama “Anonmous” yang mempunyai kemampuan skill beladiri dan menembak terbaik di Anonmous. Sedangkan Cleaner anggota termuda yang kemampuan istimewa, kecerdasannya. Leader menguji keduanya dengan beradu tembakan, dengan target dipasang lima boneka manusia yang berdiri disusun sebaris. Dan mereka diberi pistol belum dirakit dan diberi peluru. Leader mengucapkan “Berikan tembakan terbaik kalian, dengan satu peluru saja.”. Kemudian mereka masing-masing diberi satu peluru pada genggaman mereka. Kini giliran  pertama Lawyer menunjukkan aksinya.

      Lawyer berkata dengan Cleaner “Ikat kain ini pada mataku!”, seketika cleaner ingin membantunya, Leader berkata padanya “Biarkan saya yang mengikatnya, fokus saja dulu dengna persiapan menembakmu”. Seketika Cleaner hanya memperhatikan Leader mengikat kain pada mata Lawyer, Lawyer dengan keadaan mata tertutup, seketika memasang komponen-komponen pistol yang terurai dan mengisinya peluru dengan cepat dan cekatan. Setelah selesai, langsung saja satu tembakan melesat pada leher boneka manusia yang paling kiri dihadapannya, sampai leher boneka manusia tersebut bolong. Dua tepuk tangan dari Leader Cleaner atas kemampuannya.

      Kini, giliran Cleaner menembak. Cleaner memasang komponen pistol tidak secepat Laywer, namun gerakannya tetap luwes, tersusun, dan rapih. Kini Cleaner mengambil ancang-ancang, ancang-ancang berjalan kedepan boneka manusia. Lawyer melihatnya terheran-heran, lebih heran lagi ketika Lawyer melihat Cleaner berdiri sebaris pada bobkea manusia yang pada paling kana dihadapannya. Firasatnya menjadi buruk, ketika Cleaner menodong pistol padanya. Lawyer ingin menghampirinya, namun bahunya ditahan oleh Leader dari belakang, “Biarkan saja” ucapnya santai seakan tak ada apa-apa. Cleaner mengarahkan tangannya kekanan, tepat dileher boneka manusia.

      Door

      Satu tembakan tersebut menembus boneka manusia disebelah kanannya. Tak hanya satu boneka manusia, sampai boneka manusia kedua dan ketiga dibuatnya berlubang tepat bagian leher, dan terakhir peluru tersebut bersarang pada leher boneka manusia ke empat,  sebelah boneka manusia yang ditembak Lawyer.  Lawyer hanya menyaksikan tembakan Cleaner dan mendengar tepuk tangan Leader. “Bukannya itu curang!” ucapnya kesal pada Leader. Leader berkata padanya,

      “Tak ada yang curang disini, karena tak ada aturan membatasi kalian, batas kalian pada satu peluru. Seperti kehidupan ini, banyak jalan yang bisa kalian gunakan, tapi hanya satu kesempatan yang bisa kalian lakukan. Lawyer, kau memang hebat, diposisi tersulit apapun, kau masih menjalankan misinya dengan sempurna. Dan Cleaner, kau juga hebat, kau bisa memposisikan dirimu untuk membunuh targetnya...”

      “Maaf, membersihkan” potong Cleaner dengan cepat.

      “Ya.. membersihkan target dengan efektif dan efisien. Namun perbuatan tak semua target bisa dibersihkan oleh Cleaner, nah peranmu Lawyer membantu membersihkan sisanya, atau yang memulai.”


      Lawyer tak tahu harus kesal atau senang atas ucapan dari Leader, yang pasti dia kesal dengan Cleaner karena mendapatkan banyak pujian dari Leader. Leader kembali berkata pada mereka “Kini, kalian akan menjadi partner, silahkan berjabat tangan”. Lawyer dan Cleaner saling berjabat tangan, Cleaner bisa merasakan tangan Lawyer begitu kasar dan kuat, sepertinya Lawyer sudah banyak pelatihan sampai banyaknya bekas luka pada tangannya. Lawyer merasakan tangan Cleaner begitu halus dan hangat, tapi seakan itu tak menggambarkan jiwa aslinya Cleaner. Lawyer dan Cleaner kini mempunyai rival yang kuat, namun sadar mereka akan menjadi partner terhebat di Anonmous.

Story of Jotosman

Dikerajaan yang dipimpin oleh raja yang bengis
Yang sedang berkunjung alun-alun kota
Dihadiri semua rakyatnya
mereka kesana bukanlah kehendak mereka
tapi ketakutan yang menyeretnya kesini
Kemudian Raja itu melantangkan suaranya
Sujudlah kepada ku!
Mereka pun terlekuk sujud
namun
Seorang Pemuda tetap berdiri dengna tegarnya
Raja itu murka karanta
menghampiri pemuda itu dengan penuh kesal
sampai lah teriakan begitu keras dimukanya
Sujudlah kepada ku
Pemuda itu hanya diam
tapi tak benar-benar diam
Diam hanya terfokus pada tangannya
tangannya yang mengepal sekeras batu
dan menjotosnya tepat wajah rajanya
raja itu kemudian terjatuh berlumur darah
semua menyaksikan keberanian pemuda
tanpa pedang tapi dengan tangan
tanpa kata tapi dengan keberanian
meraka yang awalnya bersujud
kemudian mereka melawan
tentara tadinya bersenjata lengkah
tak berdaya karena tak siap
tak siap atas keberanian, tak siap karena ketakutan
senjata mereka direbutnya
nyama mereka dihilangkan
kerajaan mereka dihancurkan
hilanglah dalam satu hari
karena satu tindakan
dari niat keberanian
dan jotos pembuktian
rakyat kini merdeka
mereka menyebut pemuda itu
adalah Jotosman

Saturday, November 14, 2015

Masakan Istri untuk Suami

Sang Suami yang berkumis ini merasa kecewa dengan istrinya yang cantik, karena istrinya tak pernah membuatkan ia makanan. Padahal selama ini sudah banyak macam-macam rayuan suami kepada istrinya, namun selalu gagal. Akhirnya istrinya mau dengan syarat.

"Mas tahu nggak aku nggak mau masak"

"Kenapa Say?" dengan halus

"Coba liat dapur, bisakah aku nyaman dengan memasak seperti begitu!" dengan nada kesal

"Nah, kenapa say? dapur bisa buat masak kok" semakin halus diucapkan

"Kamu nggak deh, dapurnya udah jelek sekarang"

"Haruslah aku harus merenovasinya"

"IYA"

Walaupun suaminya merasa bersalah, akhirnya dia tahu penyebab istrinya tak mau masak. Mulailah dia bertanya kepada teman properti, terutama tentang kitchen set. Akhirnya dia merongok kocek 10 juta demi masakan istrinya dia idamkan.

Akhirnya istrinya mau memasaknya...

Pagi hari... istrinya memberikan masakannya ke suaminya

"Ini sayang masakannya" :)

"Wah telur ceplok, makasih say" ucapnya dengan penuh bahagia.

Siang hari.. istrinya memberikan masakannya ke suaminya

"Ini sayang masakannya" :)

"Telur dadar, ok say" ucapnya dengan biasa

Malam hari.. istrinya memberikan masakannya ke suaminya

"Ini sayang masakannya" :)

"Kok telur lagi, kan pagi dan siang udah telur" dengan jengkelnya berkata

"Kan pagi telur ceplok, siang  telur dadar, malam rebus rebus Mas" :)

._. suaminya mulai sadar, karena tak pernah mengajaknya istrinya berbelanja.

"ok sayang, kapan-kapan Mas bakal ajak belanja deh, beli ayam gitu"

"oh, berarti pagi ayam goreng, siang ayam bakar, malam ayam rebus donk" :)

"Nggak gitu juga kali" :(

Thursday, November 12, 2015

Diksi (Pilihan Kata)

Diksi menjadi dasar terpenting dalam menulis. Tentu diantara memilih kosa kata yang sesuai EYD. Hal ini penting agar pesan disampaikan akan lebih jelas dan benar, maka hal itu harus disadari dengan, Bacalah! , karena dengan mulai banyaknya membaca menambah kosa-kata dan struktur kalimat, agar kedepan mudah untuk menyusun kalimat. OK, kita akan mulai membahas seputar Diksi.

Definisi

diksi adalah pemilihan kat yang tepat dan selaras dalam penggunaanya sehingga dapat memberikan kesan / makna / efek sesuai dengan harapan (Menurut Kamus Bahasa Indonesia).

Fungsi

  • Mudah dipahami. Pemilihan diksi yang sesuai dan selaras akan mempermudah pembaca atau pendengar lebih mudah memahami arti kata atau makna kalimat atau gagasan yang hendak ingin disampaikan. Pemilihan diksi dilakukan dengan memperhatikan situasi yang sedang berlangsung. contoh : buku anak dengan bahasa sederhana, buku akademik dengan bahasa ilmiah,dan buku novel dengan bahasa puitis (tergantung penulisnya kembali). 
  • Mendapatkan tujuan. dengan menggunakan diksi yang tepat, maka peluang untuk medapatkan tujuan lebih besar. Hal ini karena komunikasi yang berlangsung efektif selain juga memilih kata yang sesuai dengan suasanai resmi ataupun tidak resmi, akan terciptakan ekspresi tertentu yang dapat menyenangkan pendegar atau pembaca. 
Berikut membahas makna berupa mendapatkan tujuan :
  1. makna Denotasi dan konotasi. Merupakan denotasi merupakan makna yang sesungguhnya yang sesuai dengan pengertian kamus besar bahasa Indonesia. Contoh: kata “miskin”, dalam pengertian denotasi artinya ialah keadaan seseorang yang kurang dalam hal finalsial. Sementara itu makna konotasi yaitu makna lain atau makna yang bukan sebenarnya yang mungkin hanya dapat dimengerti oleh beberapa orang saja yang bersangkutan. 

    Contoh: kata “alarm” dalam kalimat, “ kamu selalu datang tepat waktu,  alarm jam kamu bagus”.  Kata alarm dalam kalimat tersebut merupakan kata konotasi untuk menunjukkan makna kata “disiplin”.  Kata konotasi yang bertujuan untuk memuji disebut knotasi positif sedangkan konotasi yang mengejek atau menyindir disebut konotasi negatif. 
  2. makna leksikal dan gramatikal.Yaitu makna yang sesuai dengan hasil observasi atau yang memang nyata dalam kehidupan. Contoh: bakteri Salmonella sp. Menyebabkan penyakit tipus. Sedangkan makna gramatikal yaitu makna kata yang menyatakan makna jamak, menunjukkan suatu jumlah. Contoh: ada buku-buku baru di perpustakaan. Artinya ialah banyak buku baru yang datang di perpustakaan.
  3. makna referensial dan nonreferensial. Yang dimaksud dengan makna referensial yaitu kata yang mengacu atau menunjukkan kepada sesuatu. Contoh: buku biologi ada di Rak no. 7. Kata “rak no.&” merupakan frase yang menunjukkan makna referensial. Sedangkan makna nonreferensial adalah kebaikan dari kata referensial. contoh: baru saja aku membaca buku itu, tetapi aku lupa meletakkannya. Kata “tetapi” merupakan kata yang menunjukkan makna nonreferensial. 
  4. makna konseptual dan asosiatif. Makna konseptual merupakan makna suatu kata yang menunjukkan deskripsi kata tersebut. Contoh: pangeran pergi menunggang unta. Kata “unta” memilki makna konseptual yaitu binatang gurun berkaki empat yang dapat dijadikan sebagai alat transportasi. Sedangkan makna asosiasi merupakan makna kata yang menunjukkan hubungan yang terkait dengan kata tersebut. Contoh: kata merah memiliki hubungan berani sedangkan kata merpati dihubungkan (asosiasi) dengan kesetiaan.
  5. makna kata dan istilah. Makna kata akan terlihat jelas ketika kata tersebut digunakan dalam sebuah kalimat. contoh: kata “dingin” dapat berarti mengenai suhu atau cuaca, atau menunjukkan sikap seseorang. Sementara itu makna istilah merupakan makna yang bersifat pasti atau mutlak. Hal ini karena makna istilah hanya digunakan dalam bidang-bidang tertentu. Contoh: kata dingin di atas jika digunakan dalam bidang ilmu pengetahan alam maka memiiki makna pasti menunjukkan suatu suhu.
  6. makna kias dan lugas. Makna kias ialah kata atau frase yang biasa digunakan untuk mengatakan makna secara tidak langsung. Biasa digunakan dalam majas atau peribahasa. Contoh: jangan sampai terjerat lintah darat. Frase lintah darat menunjukkan makna kias yang berarti adalah rentenir. Sedangkan makna lugas adalah kebalikan dari makna kias. Artinya dalam makna lugas terang-terangan menyebutkan makna yang sesungguhnya. Contoh: sepertinya hampir semua pejabat negara adalah koruptor.
Dalam memilih diksi harus mempertimbangkan kesesuaian dan ketepatan kata. Perhatikan syarat-syarat berikut untuk menentukan kesesuaian diksi:

  1. Hindari pengggunaan bahasa substandar dalam situasi formal. Bahasa standar ialah merupakan tutur bahasa yang biasa digunakan oleh  mereka kalangan menengah ke atas,  atau yang mengenyam pendidikan tinggi. Sementara itu, bahasa nonstrandar kebalikannya, biasa digunakan dalam percakapan sehari-hari orang umum.
  2. Menggunakan kata ilmiah dalam kondisi tertentu saja, selebihnya gunakan kata popular. Kata ilmiah merupakan kata yang biasa digunakan dalam tulisan ilmiah atau kata yang jarang digunakan oleh orang-orang awam, hanya kalangan tertentu saja yang menggunakan. Contoh, dalam jurnal ilmiah menggunakan kata ilmiah. Sedangkan ketika berbca maka gunakanlah kata popular, halini karena agar makna yang disampaikan dalam jurnal dapat dimengerti oleh semua pendengar.
  3. Hindari jargon yang dapat dibaca oleh publik. Jargon merupakan kalimat atau frase dalam bahasa tertentu yang hanya dimengerti oleh beberapa orang. Oleh karenanya dalam memilih kata hindari jargon karena orang lain belum tentu memahaminya.
  4. Hindari pemakaian kata – kata slang. Kata slang merupakan kata non standar yang digunakan dalam percakapan dengan teman sebaya. Pengunaan kata slang saat formal tentu tidaklah baik.
  5. Hindari ungkapan-ungkapan yang telah usang
  6. Hindari bahasa atau kata artifisial yaitu rangkaian kata yang disusun secara kreatif untuk menimbulkan rasa seni. Contoh: harum bunga mawar terberai terbawa angn sampai ke penciumanku. 
  7. Hindari penggunaan kata – kata atau kalimat percakapan dalam penulisan.  Hal ini karena kata- kata dalam percakapan merupakan kata nonformal, sehingga tidak baik ketika digunakan saat menulis hal-hal yang bernuansa ilmiah.
Berikut merupakan macam hubungan makna yang terbentuk antar kata:

  1. Sinonim. Merupakan kata – kata yang memiliki kesamaan makna. Contoh: Pintar dengan pandai, kurus dengan langsing. Meski memiliki kesamaan makna, kata-kata dalam sinonim memiliki kesan masing-masing seperti halu atau kasarnya.
  2. Antonim. Sekelompok kata yang memiliki makan yang berlawanan dengan kata lain. Contoh: tinggi dengan pendek, pesek dengan mancung, dan ainnya.
  3. Polisemi merupakan kata yang menunjukkan satuan bahasa yang dapat memiliki banyak makna. Contoh: anak asuh, anak tangga, anak durhaka, anak sholeh. Dan lain-lain.
  4. Hiponim merupakan makna kata yang tercakup dalam kata lain. Contoh: melati merupakan hiponim dari bunga.
  5. Hipernim merupakan kata yang mencakup kata lain. Kebalikan dari hiponim. Contoh: bunga merupakan hipernim dari melati, mawar, kenanga dan lain-lain.
  6. Homonim merupakan sekelompok kata yang memiliki kesamaan ejaan dan bunyi tapi memiliki arti yang berbeda. Contoh: (1)Hak asuh anak jatuh kepda ibunya;  dengan (2) wanita itu memakai sepatu berhak tinggi. Pada kalimat pertama hak berarti kepemilikian sedangkan pada kalimatkedua artinya bagian sepatu. Atau (1) ular ini mengeluarkan bisa yang sangat berbahaya; dengan (2) kamu pasti bisa menghadapinya. Bisa pada kalimat pertama artinya racun sedangkan bisa pada kalimat kedua artinya kemampuan.
  7. Homofon merupakan sekelompok kata yang memilikikesamaan bunyi namun ejaan dan arti berbeda. Contoh: (1) bulan ini saya mendapat bunga bank sebesar 3% ; dengan (2) bang, pesen somay satu piring.
  8. Homograf yaitu kata yang memiliki tulisan sama namun bunyi dan arti berbeda. Contoh: (1) Saya sudah sampai di Serang, bu; (2) andi diserang kawanan begal. 

Berikut penulis akan membahas kesalahan diksi pada sebuahartikel "Islam Samurai Abdullah Taqi Takazawa" pada majalah Janna edisi 21 tema "Move On!" yang terbit November 2012.

"Si pria ini menyodorkan secarik kertas ke Taqi. Tangan Taqi mengambilnya dan membacanya."

Kesalahan disini adalah "Tangan Taqi" bukanlah tepat sebagai subjek, karena tangan Taqi seakan bisa "membacanya", maka dengan ini cukup hilangkan "Tangan" pada kalimat tersebut. Kemudian "mengambilnya dan membacanya" berhubungan kalimat sebelumnya, namun kalimat pertama (Si pria ini..) terpisah dengan kalimat kedua (Tangan Taqi...) maka titik diganti dengan koma dan ditambah kalimat "Kemudian" setelah koma. maka kalimat sudah dibetulkan menjadi :

"Si pria ini menyodorkan secarik kertas ke Taqi, kemudian Tagi mengambilnya dan membacanya."
Janna (Young Generation By Republika) - Move On! (edisi 21), November 2012

Saturday, November 7, 2015

The Cleaner


Berakhir sudah pesta ini, pesta yang menghasilkan banyak sampah bertumpukan dimana-mana. Kulihat sekeliling, tidak ada lagi pemandangan yang menarik sellain noda di atas piring. Akhirnya ku mulai membersihkan lantai kotor dengan menyapu lalu mengepelnya, kemudian kutumpuk piring kotor tersebut untuk kuceburkan kedalam dalam lautan sabun. Aku menggiringnya satu per satu piring tersebut untuk segera tenggelam pada lautan sabun berwarna hijau lumut. Aku sangat menikmati setiap bilasan air pada piring kotor tersebut. Itu karena kegemaranku terhadap kebersihan. Kemudian aku memandang keluar dari jendela dapur, “Ah masih banyak manusia kotor yang masih berkeliaran.” Desahku seraya mengusap lembut piring dengan buih sabun.

Aku cinta kebersihan, aku benci kotoran.

Berkat kegemaranku yang sering membersihkan barang-barang kotor, aku dijuluki “The Cleaner”. Misiku adalah membersihkan para manusia kotor tanpa meninggalkan bekas. Ya setidaknya bisa mengurangi populasi para manusia kotor. Para manusia kotor telah seenaknya merusak manusia bersih lainnya dengan narkoba, pelacuran, senjata, rasisme, sara, perjudian, dan bentuk kejahatan lainnya yang layak dianggap sampah. Cara membersihkan mereka haruslah benar-benar bersih tanpa berbekas. Tentu saja aku jarang melibatkan pisau dan pistol, aku malah seringnya menggunakan teknik  racun kedalam larutan minuman, mobil kontrol jarak jauh, bom beserta waktu ledaknya, atau masih banyak teknik rahasia lainnya. Aku hanya membersihan seperti seseorang yang membiarkan mobil kotornya bersih karena hujan ditakdirkan tuhan.

Namun akhir ini, aku benar-benar gagal menjadi “The Cleaner”, aku gagal membersihkan tanpa bekas. Karena aku mendapat sampah yang susah dibersihkan, hingga aku harus kembali menggunakan pisau dan pistol untuk membersihkannya. Sampah tersebut adalah target yang harus kubersihkan sejak lama. Padahal dulu aku sudah berhasil menuangkan racun pada minumannya namun dia berhasil memuntahkannya. Aku sudah menabrak mobilnya dengan kereta tapi dia masih sempat keluar sebelum terlindas mobilnya. Hampir semua teknik rahasiaku gagal untuk membersihkannya. Akhirnya kujuluki dia dengan sebutan tikus, karena gesitnya sulit dibasmikan.

Cara melawan tikus tentu iyalah dengan keju dalam perangkap, akhirnya ku ajak dia dalam pesta. Awalnya aku hanya menggunakan perangkap untuk membunuhnya namun aku sudah tak sabar menggunakan pisau dan pistolku untuk membersihkannya. Ketika aku ingin menembaknya, tikus tersebut sudah sadar dengan gerakan tanganku dengan cekatan lalu ditendanglah tanganku dan PRAAK, pistol itu terpental sekitar dua meter dariku. Kami saling menahan satu sama lain untuk meraih pistol tersebut. Aku memandangnya sengit. Kulemparkan pandanganku ke lain arah berharap masih ada cara lain. Kulihat ada sebuah pisau kue dekat kami, sebelum dia menyadarinya, aku terlebih dulu mengambilnya, dan berhasil menikamnya. Diapun kini sekarat, aku ingin mengakhiri nafas terakhir dia, namun nafas terakhirnya malah kubiarkan dia menyebut kalimat perpisahannya.

“Aku sudah tahu niat jahatmu selama ini, tetapi kau lakukan se..lama.. ini.. ha..nya mem..bersihkan.. uhuk…air..kotor.” nafas terakhir berupa ucapan terakhirnya.

Pesta ini seharusnya menjadi pesta terbaikku, karena keberhasilanku membersihkan incaran utamaku selama ini. Namun aku hanya membersihkan dengan air kotor, aku hanya membersihkan dengan cara yang jahat. Aku melakukan semua ini hanya dengan hati kebencian dan hati terkotor bahkan kedua tanganku tak bisa membersihkan. Merasa diriku hanyalah sampah seperti mereka, kini aku kembali membersihkan sekitarku hanya berharap kembali aku bisa kembali bersih, namun sepertinya itu tidak cukup.

Hal kotor dibersihkan dengan air kotoran adalah sia-sia.

Monday, November 2, 2015

MathRock

Matematika dalam sebuah musik rock
         Ku tak pernah berusaha menghafal sebuah nama lagu dan artis, apalagi sebuah lirik. namun benakku hanya berusaha untuk menikmati lantunan setiap musik ku punya. hingga ketika ku mengenal genre musik mathrock. 

      Hampir semua musik mathrock tanpa vocal, kalaupun ada hanya terbesik beberapa lirik sederhana. Alat musik digunakan sama seperti band rock umum hampir sama (drum, guitar, dan guitar bass), namun gitar mereka dilengkapi pedals lebih banyak dan variatif daripada band rock pada umumnya. Math Rock punya ritme yang kompleks, karena setiap note nada punya variatif kecepatan dan nada masing-masing, bahkan akan terdengar abstraks saking banyaknya variatif nada dimainkan, namun kunci utama mereka masih bisa mengharmonikan nada kompleks tersebut. Begitulah samanya dengan manusia, komplek namun menarik.

        Ingin mengenal lebih math rock, tak cukup hanya sekedar membaca dan mengetahuinya, dengarkanlah! Mungkin diantaranya bisa mencoba CHON - Story , CHON termaksud band math rock terkenal yang berhasil mengempresikan perasaan pada setiap note nadanya, atau yang agresif seperti GIRAFFES? GIRAFFES! - SugaaaaaSpazzazazz [LIVE] , namanya saja sudah GILA, apalagi lantunan musiknya. Mungkin sejenak anda ingin guitar klasik yang dimainkan oleh yvette young - a map a string a light dengan tambahan vocal yang merdu. dan ingin mencoba lebih, silahkan download sealbum unrated dari The Math-Rock News - Summer '15 . Musik memang kembali ke selera, tetapi selera lahir dari mengetahui.

             matematika mungkin kita kenal adalah pelajaran terumit, karena melibatkan logika dan angka untuk menjawabnya. Bukan, Matematika adalah penyederhana dari rumitnya dunia ini dengan penjabaran angka dan logika. Begitu pula mathrock adalah penyederhana dari rumitnya espresi perasaan manusia dengan musik.