Tuesday, June 30, 2015

Akhir Menuju Awal

Akhir Malam adalah Awal Pagi
Akhir hari, meletihkan tubuh ini yang lelah.
Akhir pekan, meliburkan diri dari kesibukan.
Akhir bulan, menyelesaikan tugas pekerjaan.
Akhir tahun, berpesta atas tanggal merah.

Akhir selalu menjadi yang kita nanti, menanti sebuah penyelesaian tugas-tugas yang kita kerjakan sebelumnya. Secara proses, sudah banyak tenaga, harta, pikiran, dan jiwa kita kerahkan untuk menyelesaikan tugas kita kerjakan. Kesibukan menjadi status kita, agar pekerjaan kita kerjaan telah selesai.

Awal hari, kita kembali bersiap.
Awal pekan, kita kembali berkerja.
Awal bulan, kita kembali mendapatkan tugas.
Awal tahun, kita tak lagi liburan.

Akhirnya, kita kembali kepada kesibukan. kesibukan yang tak ada henti-hentinya. Menyelesaikan kesibukan satu hanya berpindah kepada kesibukan yang lain. lelah, jenuh, dan bosan seakan telah rutinitas kejolak fisik dan batin kita. namun ada hal kita lupakan.

"Proses"

Setiap kegiatan adalah proses. kita kadang tak pernah menikmati proses tersebut. Kita kadang hanya berharap akhir berupa liburan, gaji, dan kebaikan, itulah kenapa kita membenci awal. Padahal dari awal sampai akhir, kita masih dalam proses. Proses ini kadang sering diabaikan, seakan mereka hanya lewat, padahal mereka penentu akhirmu. Awal kadang kita tak selalu baik, namun proseslah menentukan akhirnya.

Kembali lagi, dunia ini tak ada awal dan akhir yang berhenti. hanya kematian adalah akhir kita berkerja. hanya kematian adalah awal sejati proses apa kita kerjakan di dunia. Kadang kita terlalu menanti akhir tak pasti, padahal kematian adalah akhir yang benar-benar pasti. karena kesibukan yang kadang kita lupa dengan kematian. Marilah kembali mengingat kematian dan berdoa....

Ya Allah, karuniakan kebaikanan bagi hamba dalam beragama, yang berupa kunci kehormatan bagi hamba. Karuniakan kebaikan kepada hamba di dunia, yang merupakan tempat hamba menjalankan hidup. Karunaiakn kebaikan kepada hamba di akhirat, yang merupakan tempat hamba kembali. Jadikan kehidupan hamba senantiasa lebih baik. Jadikanlah kehidupan hamba senantiasa lebih baik. Jadikan kematian sebagai kebebasan hamba dari segala keburukan.

Amin...

doa ini bagian dari doa khatmul quran. Doa ini mengajarkan kita memohon kepada Allah Rahman wa Rahim, untuk memberikan kebaikan di dunia dan akhirat, menjalankan proses kehidupan dengan kebaikan, dan mengakhiri kematian tanpa ada hutang dan dosa yang tersisa.

Semoga kita selalu bersiap diawal
Semoga kita menjalankan proses dengan kebaikan
Semoga kita meraih hasil diakhirnya

Sekian dari saya
Ibrahim Fathan

#AkhirMenujuAwal #NulisRandom2015 #Day30

Monday, June 29, 2015

Hakikat Pelangi

Sumber : https://mhdfaisal.wordpress.com/2012/07/16/pelangi-di-langit-bumiku/

Pelangi

Bukannya suatu ciptaan tuhan yang senantiasa kita menyebut "Alhamdulillah" karena keindahan lukisan tuhan. Keindahan Pelangi terlahir karena harnomi warna dalam cahayanya, mereka sendiri terlahir dari pembiasaan cahaya matahari. Mereka memang terdiri dari macam-macam warna, namun alur cahayanya tak ada berbeda arah. Mereka sejalan, dan tentu itulah membuat mereka indah. 

Dalam sebuah kelompok, setiap manusia mempunyai watak yang berbeda-beda. Kadang kenapa kita suka bertengkar karena perbedaan? kita seharusnya belajar dari pelangi, bahwa perbedaan ini justru kita belajar saling meluruskan, tentunya meluruskan visi misi kelompok yang kita rangkul. Setiap warna memposisikannya pada setiap tempatnya masing-masing, membuat mereka teratur. Begitupula kita, belajar memposisikan hidup kita masing-masing, agar teratur.

Dalam keluarga, keluarga terbentuk karena perbedaan diantara pasangannya. Tentu cerita suka duka akan teralami dalam kisah keluarga. Karena perbedaan pasangan dari umurnya, fisiknya, wataknya, dan kemampuannya. Namun belajar untuk saling meluruskan, menentukan arah kehidupan, dan berprinsip. Membuat harmoni terbentuk dalam keluarganya. Tentu pelurus visi misi keluarga dibentuk dengan agama, moral, dan nilai positif lainnya.

Belakangan ini ada beberapa kaum menyatakan mereka kaum pelangi atas dasar cinta, namun kenyataan pelangi mereka banggakan hanyanya cinta berselip nafsu. Nafsu ini juga bukanlah nafsu naluri manusia, tetapi nafsu ini lahir karena kecacatan mental padanya. Mereka mengklaim juga bahwa mereka penyeimbang dengan menyamaratakan kedudukan, inilah kekacauan. Setiap laki-laki dan perempuan mempunyai hak dan kewajiban yang berbeda, justru mereka merusak tata cara hukum agama ini. Pelangi tak pernah menyamakan posisi setiap warna, kalaupun terjadi, mereka hanya kembali seperti cahaya biasa, tak terlihat dan hambar.

Janganlah kau ubah hakikat pelangi sesungguhnya, generasi ini ada karena berkat kaum Adam dan Hawa. namun tetap, pelangi tak pernah keluar dari jalurnya, maka jangan keluar dari jalur agama juga.

Kembalikan Hakikat Pelangi yang Sesungguhnya.

#HakikatPelangi #NulisRandom2015 #Day29 

Sunday, June 28, 2015

Nggak Level


"Nggak Level"

Kata ini terucap bukanlah tanpa makna, tapi ini adalah batas antara diriku dengannya. Batas antara selera, kelebihan, dan kemampuan. Aku tak benci kata itu terucap, tapi aku hanya sadar, akulah diposisi terendah diantara mereka. Aku tak bisa menyamai beberapa hal darinya. Kadang karena kekurangan diri ini, sudah saatnya diriku untuk menaikkan level diri ini.

Dalam kehidupan ini, manusia kadang terlahir dengan atribut berbeda-beda, atribut disini iyalah kelebihan dan kekurangana. Kelebihan kadang menjadi sebuah kebanggaan kita tersendiri, tetapi dengan kelebihan kadang kita malah cenderung sombong dan santai yang justru ini yang menyebabkan kelebihan kita kadang di masa depan hanya berupa kenangan lalu. Alangkah baiknya, jika potensi kita kembangkan terus, bisa jadi itulah nilai lebihmu di masa depan nanti. Sedangkan kekurangan kita kadang membuat kita bisa menjadi tak percaya diri atau bahkan lari, kekurangan sebaiknya dibenah kembali, kalaupun ternyata kekurangan itu tak bisa dibenah, tutuplah dengan kelebihanmu yang lain.


Diantara diri kita dengan orang lain, kadang kita merasa kita merasa berbeda. Berbeda antara pemahaman, kadang kita menganggap mereka tak selevel pemikiran kita atau kita sendiri kadang tak bisa menyeimbangi mereka. Kondisi disini kadang kita cenderung lebih diam, takut salah kata. Takut kata terucap bukanlah sepaham dengannya atau kita memang tak paham dengannya. Disinilah kadang kita harus belajar saling memahami dengan menyeimbangkan pembicaraan kita.

Mau bagaimana level mereka, yang terpenting saling melengkapi itulah terpenting. Sehebat apapun seseorang, pasti ada kekurangan.

#NggakLevel #NulisRandom2015 #Day28

Saturday, June 27, 2015

QWERT

Kini bukanlah dengan pena kita mencurahkan apa dalam pikiran kita, mungkin kita masih menulis dengan pena. Namun kita kembali menulisnya kembali dengan mengetik. Bahkan lambat laun, orang sudah jarang menulis terlebih dahulu, mereka cenderung langsung mengetik ketika mereka mendapatkan sebuah ide. Ketikan ini yang kini kulakukan dalam tantangan #NulisRandom2015 tanpa terlebih dahulu ku tulis dikertas.

Aku selalu berusaha mengetik sesuatu pada malam, kadang ingin di siang hari, namun akhirnya malam ini ku mengetik. Memang mengetik tidak pernah dibatasi oleh waktu, tetapi malam menurutku waktu pas. Karena di siang hari iyalah dimana waktunya aku mengamati sekitarku, malamnya aku mengespresikan apa yang kuamati dengan mengetiknya kembali. Jari ini tidaklah mahir dalam penggunaan sepuluh jari, tapi aku bisa saja mengetik tanpa melihat keyboard karena kebiasaanku menulis.

Kadang ku heran, kenapa kuketik tidaklah selalu sama apa dalam sehari itu terjadi malah hal yang diluar kegiatan tersebut yang justru aku ceritakan. Pikiranku mungkin terlalu paralel, suka keluar tema apa yang kuamati. Tetapi ketikanku bukanlah berarti tak ada isi dari kuamati, justru ada sisi lain yang ingin kuungkapkan, sisi bayangan. Sisi bayangan bukanlah selalu sisi buruk, namun hanya sisi lain berdasarkan pengamatanku.

Kadang ku heran, kenapa apa yang kuketik seakan bukanlah diriku? apakah kuketik adalah  sisi bayanganku. Seakan ada diriku yang lain ingin mencurahkan pemikiran, perasaan, dan gejolak emosinya. Mungkin inilah bentukku mencurahkan apa yang tak bisa diungkapkan dengan suara. Mungkin aku lebih mengetiknya daripada mengatakannya.

Mengetik adalah media kini kita gunakan untuk menyampaikan aspirasi.
tombol laptop ini sudah dibuat untuk menerima benturan jari jemari kita untuk menciptakan kalimat yang berisi apa yang ingin kita sampaikan.

#Mengetik #NulisRandom2015 #Day27

Friday, June 26, 2015

Dimensi Game

Game is Badass

Video Game,dikenal hanya sebuah permainan. Namun menurutku game lebih dari hal tersebut, game memberikan hal yang tak pernah ada di dunia nyata ini, iyalah tentu memberi ruang dimensi, dimana dimensi tersebut kita bisa melakukan hal yang tak ada di dunia nyata. Walaupun secara nyata kita hanya berinteraksi dengan teknologi, namun dalam game bukan hanya sekedar tentang teknologi, juga ada seni di dalamnya.

Dalam kehidupan ini, manusia selalu mengisi yang kurang apa dalam dirinya. Video Game mengisi kekosongan tersebut. Ada hanya bisa dilakukan dalam video game, berupa membuat kita penasaran, melakukan hal gila tak bisa didalam dunia nyata, melakukan hal dilarang norma-norma tanpa berdampak di dunia nyata, memberi dunia yang berbeda, dan tantangan. Video game memberikan wahana baru di dimensinya.

Banyak game kukenal, tapi tak semua ku mainkan. Game ku diantara Dota 2 yang begitu fenomenal, diantaranya game FEZ. FEZ tidaklah menawarkan pertarungan asik, namun menawar dimensi dunia yang menarik. Game ini dimensi 2D namun kenyataannya dunia dalam game ini berupa 3D,  Gomes (Tokoh utama FEZ) awalnya tak mengetahui dibalik dunianya ternyata dunia 3D akhirnya mengetahuinya setelah mendapatkan kekuatan untuk merotasi pandangan 2D ke sisi lain. Memang secara kata akan sulit menjelaskan dunia game tersebut, karena banyak hal yang tak cukup dijelaskan dengan kata-kata. Game haruslah dicoba, bukan hanya dilihat.

Game AA sebenarnya menarik, namun aku sendiri tak begitu menyukai sentuhan hype berlebihan dalam promo game AA. Game AA kadang kurang fresh karena tak berani mengambil konsep baru karena kehati-hatian dalam meliris gamenya, tetapi tetap game AA memberikan konsep yang rapih karena mempunyai tim yang profesional. Kecendrungan menyukai game Indie karena ada genre game yang kusuka, "rogue-like". Sebenarnya bukanlah konsep terbaru, namun hanya memberikan tantangan menarik "sekali mati, ulang!" dan edan. Jika anda melihat teman anda bermain genre rogue-like, mereka cenderung stress, karena kematian berulang-ulang , tapi tetap mereka tersenyum dengan semangat. Rogue-like memang cenderung gelap, menghanyutkan perasaan pemainnya menuju dunia gamenya tersebut.

Game sebenarnya bukanlah hal yang buruk, namun yang terpenting bagaimana kita bisa memilah game dimainkan dan batas-batas dalam bermain. Jika bermain diarahkan kepada hal yang positif, maka hasilnya akan positif.

Jika anda ingin kenal diriku dalam bermain game, bisa chat dengan ID steam dibawah ini.
namun kini aku sendiri sudah tak sering bermain game.
hanya ingin memfokuskan ke hal lain.

#Game #NulisRandom2015 #Day26


Thursday, June 25, 2015

Lintas Negara

Luar negeri, negeri lain yang tak pernah kupijaki tanahnya. Padahal di map jaraknya terlihat dekat kenyataan jaraknya tak sedekat kubanyangkan. Lintas darat tak cukup untuk mencampai negeri sebelah, jalur laut bahkan udara yang harus kutempuh juga untuk sampai ketujuan. Namun kenapa aku rindu kesana? padahal kenal hanya via buku dan maya. Kurasa mengetahui tak cukup tanpa merasakan, serasa menonton chef masak tanpa mencoba, percuma.
Kukenal katanya, cuaca tak hanya hujan dan panas tapi ada salju. Mereka punya budaya yang berbeda dari kita, negara mereka lebih maju tetapi ada yang lebih ironi dari kita. Seakan semakin banyak informasi yang kudapat, aku merasa dunia yang kukenal hanyalah sempit, kurang lengkap kalau belum menjelajah kesana. Rindu ini semakin besar karena penasaranku atas lingkungan mereka.
Diantara banyaknya negara kukenal, rinduku besar pada negeri Jerman. Negara ini Negara Maju, mereka dikenal disiplin dan pintar, bahkan teknologi audio portabel "The Altmann Tera-Player" berupa maharkaya teknologi made in Germany. Masih banyak teknologi yang menarik di Negara Jerman tersebut, namun sekali lagi aku hanya membaca tanpa merasakan.
Diantara ingin merasakan negara asing, aku ingin menyapa kerabatku. Mereka bukan sehubungan darah denganku, tetangga lamapun bukan, sependidikan juga bukan, dan sesama pekerjaan bukan. Namun sapa "Assalamualaikum" ingin kukatakan kepada mereka sesama kaum muslin, inilah ikatan kami walaupun jarak kami iyalah begitu jauh.

#LuarNegeri #NulisRandom2015 #Day24

*ditulis di facebook tgl 24-6-2015
sumber : https://goo.gl/nUl7Fu

Berbuka Bersama

Bukber dengan 1KA01 2013

Ketika kegiatan makan dan minum menjadi suatu yang haram, padahal kegiatan tersebut hanyalah kegiatan mubah. Lantas kenapa suatu yang tak apa-apa menjadi suatu yang diharamkan? ternyata menahan dari kebiasaan makan disiang hari mengajarkan kita untuk bersabar, bersabar menahan lapar dan dahaga. Kondisi menahan lapar dan dahaga membuat sadar maknanya bisa makan dan minum, dan diwaktu adzan magrib, kesyukuran datang bercampur dengan menikmati takjil yang telah disiapkan.

Kesyukuran, seakan segigit cemilan dan seteguk air minum cukup menghilangkan rasa lapar dan haus, bahkan mengisi kembali jiwa kita yang kosong kurangnya ibadah puasa. Kenikmatan kini semakin bertambah jika kenikmatan tersebut hadir berupa teman-teman lama kita. Kesyukuran bertambah kembali karena adanya kebersamaan, kebersamaan dengan nasip bersama, sama-sama berpuasa menahan godaan.  Tentu dengan berbuka bersama.

Walaupun kita sekelas hanya setahun, goresan kenangan masih ada sampai sekarang. Akhirnya karena sudah lama tak jumpa, berbuka bersama iyalah caranya. Memang berbuka tak semewah apa yang di rumah, namun kebersamaan "cukup" menutupi menutupi kesederhaan berbuka, bahkan lebih dari "cukup". Bahkan dimomen berbuka bersama, ada temanku non-muslim hadir diantaranya, dia memang tak berbuka seperti kita, tapi dia melengkapi kebersamaan bersama kita.

Memang momen berbuka bersama menjadi momen andalan untuk mengumpulkan kerabat lama, momen ini tidaklah hanya sekedar hura-hura, namun juga kembali dalam kebersamaan. Walaupun akhirnya mereka berpisah, setidaknya mereka telah mendapatkan apa itu kebersamaan. Maka itu, sebisalah kita luangkan waktu untuk berkumpul kembali dengan kerabat lama. Mungkin diantara teman kita tak bisa hadir dalam perkumpulan, cukup kita hargai jangan dipaksa.

#Bukber #Ramadhan #NulisRandom2015 #Day25

Tuesday, June 23, 2015

Memorior

Secarik kertas ini kutemukan dalam laci lemariku, aku yang tentu pulang dari pondok membacanya tersenyum sadar diriku yang dulu dan kini berbeda. Setahun dengan lingkungan berbeda banyak membuat perubahaan dari diriku namun perubahaan tersebut tidak bisa melupakan apa yang dulu pernah aku alami. Seakan pesan itu bukan hanya bertanya tentang kabar, namun sudah sejauh mana aku berubah, apakah lebih baik ataukah lebih buruk? itulah kekuatan memori manusia yang tentang kenangan dulunya, penentu arah jalan hidup kita dimasa depan.

Nilai-nilai kecil yang saya alami, banyak kenangan dalam memori ini. Kenangan itu menjadilah prinsip kehidupanku kini. Mungkin tak semua kupertahankan, namun masih ada sebagian aku pertahankan. Sadar nilai-nilai kecil yang kuterima banyak berdampak sampai sekarang, padahal dulu aku tak pernah banyak memikirkan apa yang perbuat, sebagaimana anak kecil bertindak karena atas perintah kedua orangtuanya. Kini perintah kedua orangtuaku kujadikan prinsip dalam kehidupanku.

Kenangan manusia begitu bermacam-macam, ada yang baik atau buruk, manis atau pahit, suka atau duka, kemenangan atau kekalahan, keberhasilan atau kegagalan, gerak atau diam, dan macam-macamnya. Jika kenangan itu dulu baik dan kini tak bisa berbuat lebih baik, kadang itulah membuatku malu tak bisa berkembang. Jika kenangan itu dulu buruk, inilah kadang membuatku ingin memperbaikinya atas kesalahanku dulu. Sebagian kita pernah rasanya mengalami peristiwa pahit yang kini terus dikenang, sadar peristiwa itu terjadi karena kelalaian kita dulu, maka maukah hal itu terulang kembali. Tentu menelan kepahitan yang kedua kali sangatlah enggan kita mau alami kembali.

Memory Warior
Pasukan utama kita dalam menentukan pilihan hidup.

#Memorior #NulisRandom2015 #Day23

Monday, June 22, 2015

Rival tapi Sobat

Ketidaksamaan, ingin lebih baik, bertahan hidup, dan alasan lainnya inilah yang membuat antara individu atau kelompok saling bersaing. Persaingan mereka begitu sengit sampai mereka sendiri dianggap rival, namun pengamatanku. Pertarungan mereka bukanlah semata-mata karena rivalnya, namun ada hubungan sahabat yang saling menguntungkan.

Perang dunia kedua, perang paling berdarah, perang menciptakan kubu besar. sekutu dan Nazi. Mereka berperang demi sejengkal tanah, kekayaan alam, keserakahan, dan ketamakan. Peperangan ini menguarkan dana yang sangat besar dan SDM yang tidak sedikit, karena melibatkan SDM disini untuk sekali pakai (sekali perang, tewas). Tetapi mereka sejatinya sahabat, sahabat yang saling serakah, yang banyak menimpulkan korban disampingnya, ya tentu kaum terjajah korbannya.

Di Era yang katanya zaman kedamaian, tapi nyatanya masih ada penjajahan dan penindasan.
Namun ada pembahasan lain selain perang, namun dunia industri, apakah benar beberapa perusahaan besar menjadi rival atau sebenarnya hanya sahabat terselubung.

Ingat perang ayam goreng
Tahu perang kubu hijau dengan merah
Ataukan perang minuman bersoda
Dan masih banyak contohnya

tapi kenyataannya mereka asalnya dari negara yang sama? bukannya aneh.... kita sebenarnya hanyalah korban dari pertempuran mereka, korban konsumen.

atau dari negara berbeda
apel kegigit dengan samsun
yang satu menuntut desain, yang satu bertahan atas desainnya. Padahal perusahaan china banyak memgopas bentuk produk mereka jelas-jelas. Kenyataannya banyak komponen mereka yang sama.

Percaya zaman sekarang rival itu benar-benar terjadi
Atau hanya skenario besar diantara mereka
yang berujung kitalah korbannya
ketika dipilih memilih produk
Kadang kita bingung
Malah berujung membeli
keduanya.

Rival kadang membuat semangat bersaing tinggi, mencipta jiwa kritis tinggi, tetapi ada yang lebih penting dari itu, menjadilah rival untuk menjadi manusia yang paling bermanfaat, karena nilai inilah yang tak ada dipemikiran kaum serakah, menjadi manusia yang paling bermanfaat menciptakan sekitarnya mendapatkan manfaat bukan petaka.

#RivalTapiSobat #NulisRandom2015 #Day22

Sunday, June 21, 2015

Gelombang Suara

Setiap tarikan, ketukan, gesekan, dan tiupan menciptakan gelombang suara yang berbeda-berbeda. Setiap tindakan kita sendiri menghasilkan reaksi berbeda-beda pada sekitar kita, seperti kita berbuat baik atau buruk, tapi kadang mereka tak selalu membalasnya dengan sama. Kadang media reaksi kita menghasilkan suka berbeda-berbeda, maka dengan itu kenalilah media tersebut, agar tak ada kesalahan melakukan tindakan.

Ketika aku keluar dari ujian, ada suara yang kubenci, suara gemuruh manusia yang sama baru keluar juga dariku, diantara mereka saling berbicara satu dengan kelompoknya masing-masing. Secara bahasa, aku paham tetapi nada terdengar begitu berantakan dan bisik, rasanya ingin keluar untuk keluar dari kebisingan tersebut.

Dilain waktu, aku sangat menikmati derasan air sungai, aku tak paham apa yang mereka katakan, yak namanya air mereka tak berkata, namun nada mereka begitu teratur secara, mereka membuatku pusing untuk memikirkan lebih apa yang mereka katakan, mereka hanya cukup dinikmati lantunan derasan air yang bergesekan dengan batu sekitar.

Aku tak sebetulnya benci suara manusia, namun aku tak suka jika nada kudengar itu datang tak beraturan. Mungkin gemuruh berbincangan banyak orang berbeda dengan musik yang terstruktur. Kebencianku bukan karena hanya kebisikannya, namun aku tak mau banyak mendengar perbincangan yang bukan urusanku.

Namun ada suara, suara ini sangatlah kecil nadanya, bahkan alat secanggih apapun tak bisa mendengarnya, suara ini begitu gaib. Suara hati, mereka pembisik sejati, mengajakmu melakukan kebaikan ataupun kejahatan, hanya siapakah yang mengisi hatimu? apakah kebaikan ataupun kejahatan.

#GelombangSuara #NulisRandom2015 #Day21

Saturday, June 20, 2015

Mesin Waktu

Mengingat masa lalu...

Aku sangat membencinya, banyak kejadianku momen-momen ku dilakukan banyak kesalahan. Padahal kesalahan itu dari kelalaianku karena tidak fokus pada setiap satu menit saja, tapi kini merusak masa depanku. Akhirnya akupun malu karena kesalahanku, karena walaupun kesalahan itu terjadi satu menit, mereka teman-temanku mengingatnya untuk selama-lamanya. Rasanya ingin punya mesin waktu untuk menggagalkan kesalahanku yang dulu.

Tetapi ada momen-momen emasku, mereka membuatku menjadi orang terpandang. Namun momen emas itu hanyalah kembali kepada kenangan, aku tak bisa meneruskannya, karena perbedaanku dulu dengan kini sangatlah berbeda, dari fisik, keterampilan, teman, harta, dan lainnya kini sangatlah berbeda dari sebelumnya. Rasanya ingin punya mesin waktu untuk mengangkat kembali momen emas tersebut.

Diantara momen buruk dan emas, aku melewatkan momen spesial, momenku dengan temanku, kedua orangtuaku, pasanganku, dan orang lain. Kini mereka tak tahu dimana lagi, tapi diantara mereka sudahlah ada yang pergi meninggalkanku. Aku tak sempat memberikan momen spesial kepada mereka, aku ingin memberikan hal terbaik kepada mereka, kini mereka tak tahu dimana bahkan ada yang telah tiada. Rasanya ingin punya mesin waktu untuk bertemu mereka kembali agar bisa memberikan waktu special kepadanya.

Tapi tak ada mesin waktu...

mereka hanya khayalan bocah tak guna, tapi kenapa aku berharap dengan harapan kosong ini. Apakah tak ada harapan lagi disini kecuali aku harus kembali ke masa lalu?

OMONG KOSONG

ah..(menguarkan nafas perlahan-lahan)
Aku sadar aku masih hidup, aku masih sehat, aku masih bisa berkata.
kalau mereka masih ada, aku harus bertemu dan meminta maaf atas kesalahku.
Melihat kedepan saja, masih ada yang bisa kukejar, tanpa perlu melihat masa laluku.
Kalaupun sekarang mereka sudah tiada, aku masih punya teman disekitarku, kenapa aku malah lupa dengan yang lain.

daripada berharap mesin waktu, kau masih ada waktu buat sekarangkan
luangkan saja untuk sekarang ini dengan momen-momen terbaik.

#MesinWaktu #NulisRandom2015 #Day20

Friday, June 19, 2015

Tanda Tanya

Tanda Tanya tentang alam ini
Pertanyaan, menjadi hal lumrah dalam komunikasi antar manusia, Pertanyaan ini menjadi gerbang kita mengenal seseorang dan sekitar karena informasi yang diberikan. Intin dari pertanyaan hanya ingin mengetahui informasi, tapi secara luas pertanyaan juga digunakan untuk menegaskan keyakinannya, ujian, keinginan pengetahuan lebih, dan bahkan bentuk espresi manusia. 

Penegasan, kadang orang yang bertanya ini sudah tahu, tetapi karena masihnya ada keraguan, kadang orang tersebut bertanya kembali, kadang pertanyaannya itu terus diulang-ulang. Namun jika pertanyaan ini terus berulang dilontarkan pada orang tersebut, bentuk ketidakpercayaan karena apa iya ketahui bukanlah hal yang tak terduga, contoh pertanyaan kejuaraan lomba, kelulusan ujian, kematian seseorang, atau hal yang tak diduga olehnya. 

Ujian, sama seperti penegasan tetapi ada maksud pertanyaan ini dilontarkan. Ingin mengetahui sebesar apa keilmuan orang diujinya. Pertanyaan yang diberikan kadang mempunya level tersendiri, sesuai keinginan penguji mengetest kemampuan si penjawab. Jawaban diberikan si penjawab kadang tak seratus persen sama dengan penguji, namun ada nilai lebih jika dijawab dengan penuh percaya diri, tanpa plin plan, dan jelas dalam penyampaiannya.

Espresi, ini unik.. tentu kadang yang si pertanya kadang tahu jawabanya, namun seakan ada maksud lebih dia bertanya, keinginan untuk diperhatikan. perhatian juga kadang menjadi bentuk simpati seperti menanyakan kondisi keadaan. Seakan ada perasaan tersirat dalam pertanyaan tersebut. Perasaan peduli.

Pertanyaan kadang bukanlah karena ketidaktahuan sipertanya, namun ada suatu lain dari sekedar ingin tahu. Kadang kita sendiri harus bisa membaca apa yang akan ditanyakan oleh mereka. Sebenarnya masih banyak dibalik pertanyaan seseorang. contohnya seperti ini :

"Nak, Sudah tidur belum?"

pertanyaan kadang juga perintah
yang menjadikannya pernyataan

selamat tidur :)

#TandaTanya #NulisRandom2015 #Day19

Thursday, June 18, 2015

Mutiara Putih dan Hitam

Sumber : http://www.yvel.com/11-black-and-white-baroque-collection

Wanita ini ku sebut dengan mutiara putih, keputihannya menjadi anak terputih diantara saudaranya. Walaupun dulu aktif dalam kegiatan pramuka, namun terik matahari tak bisa menggosongkan kulit putihnya tersebut, namun mutiara putih tidak hanya terdapat pada penampilannya, juga dalam hatinya, suci terjaga dari noda. Kini dia lulus dari kuliah sarjana ekonomi, namun kelulusannya bukanlah awal keinginannya berkarir, namun keinginnnya menikah.

Keinginnnya wanita itu menikah, bukanlah karena ada lelaki yang ada dalam hatinya, bukan karena hubungan diluar kehendaknya. Namun karena keinginnya menjalankan sunnah rasul, tentu jalannya haruslah seperti sunnah rasul. Keinginan menikah tentu membuat Bapaknya kaget dan marah. Selama kuliah ini, bapak berharap anaknya lulus menjadi wanita karir, namun padahal cita-cita wanita itu ingin menjadi guru, namun ditolak oleh bapaknya, akhirnya menjadi Sarjana Ekonomi, tapi kali ini wanita ini tak mau diatur Bapaknya, hati sucinya menjadi wanita yang berjiwa prinsip. Bapaknya awalnya tak setujuh, kini luluh dengan prinsip wanita tersebut.

Akhirnya wanita ini bertanya kepada guru ngajinya, guru ini telah banyak memberi hidayah kepada wanita kini akan membantu mencarikan jodoh untuk calon suaminya. Dimintalah biodata wanita tersebut, akhirnya wanita itu menulisnya. Biodata ini bukanlah sekedar data wirayat hidup, tetapi juga kriteria suami yang diinginkan. Biodata ini akhirnya sampai ke pelamar dan biodata pelamarnya kini dia dapat sesuai kriterianya.

Kemudian, pelamar ini datang untuk melamarnya, dihampirlah Bapaknya. Pelamar tersebut menyampaikan keinginnya melamar anak bapaknya tersebut, Bapak tersebut memberikan pertanyaan-pertanyaan kepada pelamar tersebut. Dengan penuh percaya, dijawablah pertanyaan-pertanyaan tesebut. Bapak tersebut puas dengan jawaban anak itu, berikutnya iyalah proses ta'aruf. Wanita tadinya didalam kamar kini memperkenalkan dirinya, namun wanita tersebut menunduk, wanita ini tak melihat wajah pelamarnya padahal pelamarnya melihat wajah wanita itu, sadar pelamar itu menikahi mutiara putih. Akhirnya proses ta'aruf berlangsung dengan baik, tapi wanita itu belum memandang wajah pelamarnya tersebut, namun satu sisi wanita itu percaya. Apa yang dipilihnya iyalah pilihan terbaik dari Allah SWT untuk dirinya.

Hari pernikahan akhirnya telah datang, semua proses melamar dan ta'aruf sudah berlalu. Persiapan pernikahan sudah disiapkan jauh-jauh hari. Bapaknya sadar, ini pernikahan anak pertamanya dan anak perempuannya yang akan dilepasnya. Kemudian Wanita itu naik ke pelaminan, dan akhirnya wanita itu memandang calon suaminya, yang ternyata mutiara hitam, anak paling hitam diantara keluarganya. Berjalanlah proses ijab kabul di Masjid... akhirnya kini wanita dan pria tersebut menjadi kedua orangtuaku.

Prinsip mutiara sejatinya dari debu pasir yang tak mementu, namun kerang tersebut menelannya asin pasir tersebut, tapi tetep bertahan secara bertahun-tahun. Kini buah yang dihasilkan menjadi mutiara yang berharga, padahal asalnya dari debu pasir.

*Revisi, sebenarnya keinginan menikah atas perintah guru ngajinya, namun perlahan-lahan akhirnya mau menikah.

#SunnahRasul #NulisRandom2015 #Day18

Wednesday, June 17, 2015

Perjalanan Jauh


Perjalanan......
langkah tercipta secara santai maupun berlari, langkah itu bukanlah langkah tanpa tujuan, langkah ini menuju sebuat tempat. Namun tempat itu begitu jauh, bahkan laripun tak sampai ketujuan, tenaga terbatas tapi langkah terus menerus dilakukan, dari lari, berjalan, bertatih-tatih, dan bakhan merangkak sampai tujuan. Semakin jarak itu, aku tak tahu sampai kapan aku sampai ketujuan, namun aku berusaha menuju sampai ketujuan. Walaupun perjalanan ini masih jauh.

Selama ini, perjalanku kadang tak selalu lurus, kadang belok kanan, kiri, naik, dan turun. perjalan ini kadang tak selalu datar, tapi juga curang, berbatu, berduri, licin, panas, dingin, terang, dan gelap. tetapi aku sadar aku terus berjalan jauh sebagaimana medan kulewati tanpa peduli resiko yang akan ku alami.

Kini perjalananku sampai, dimana bulan-bulan yang kini kunanti-nanti. Syaitan kini dibelengu, semakin banyak wanita menutup auratnya, tilawah menjadi hal lumrah, bibir-bibir yang kering kerontang, dan aura tarbiyah begitu kerasa kuat. Kini aku ingin berhenti dari perjalananku, perjalanan kesibukanku atas dunia, tapi aku kini tetaplah berjalan, tapi jalanku hanya untukmu, ya Rabbi.

Kini, kesibukan duniawimu kurangilah
Kini, Sibukkanlah dirimimu untuk akhirat

#JalanJauh #Ramadhan #NulisRandom2015 #Day17

Tuesday, June 16, 2015

Puisi - Maaf Dariku

Sumber : http://muhammadriza.deviantart.com/art/Kintamani-Bali-493910896
Puisi - Maaf Dariku

Sebelum akhir bulan Sya'ban
Sebelum awal bulan Ramadhan
Aku telah memaafkan
kesalahan atas mu
kesalahan yang telah kau perbuat
secara nyata maupun tersembunyi
secara fisik maupun batin
secara sengaja maupun tak sadar
kesalahanmu yang dulu telah
walaupun aku tak bisa lupa
karena masih ada bekasnya
aku ikhlashkan
karena Allah SWT

kini, maukah kau maafkan
kesalahan ku
kepada dirimu
dengan ikhlash
karena Allah SWT

#Puisi #Maaf #NulisRandom2015 #Day16

Monday, June 15, 2015

Mandiri atau Peduli?


Mandiri, itulah keinginan ku sebelum memasuki jenjang kuliah, mandiri menjadi anak kosan, bagaiaman bisa hidup mandiri dari belajar manajemen makanan, cucian, belajar, dan kegiatan anak kosan? yap sebelumnya hidup sudah semi-mandiri menjadi santri, bagaimana piring dan celana dalam sudah cuci sendiri, keinginan itu ingin dilanjutkan di dunia kuliah, tapi... kegagalan keterima PTN membuatku tak bisa memplanning hidupku sesuai keinginan ku, aku malah menjadi anak rumahan kembali.

Kembali menjadi anak rumahan kembali menjadi anak SD, terasa bukan mahasiswa bagiku, hidup kembali tergantung dengan orangtua, kembalilah angan-angan menjadi anak mandiri seperti anak kosan tak pernah terwujud kembali. Hidup di rumah memang enak, makan teratur, pakaian dicucikan, jajan tinggal minta, dan fasilitas sangat tercukupi, tapi.. aku ingin merasa hidup kerasnya anak kosan, atau mungkin aku ingin tak mau tergantung sepenuhnya dengan orangtua. Namun aku sadar kembali, aku belajar hal yang baru di dunia kuliah ini, belajar peduli.

Selama aku mondok selama 6 tahun, aku jarang berkomunikasi dengan orangtua, mungkin hanya setiap 2 pekan sekali, itupun kalau dijenguk. Hidup di pondok ini membuat sisiku rada anti-sosial. Namun aku mulai belajar peduli dengan orangtuaku, karena keberadaanku dibutuhkan dengan kedua orangtuaku. Sadar aku adalah abank tertua di keluarga dan keberadaan orangtuaku semakin lemah. Sebenarnya di rumah aku tak benar-benar dimanja, malah keberadaanku banyak dibutuhkan.

Di rumah, aku tak benar-benar santai, ada begitu banyak kegiatan rumah yang aku bereskan, membeli telur, beli makanan dan barang diluar, gembok rumah, dan memcuci piring dan beras menjadi kegiatan biasa bagiku. Aku mulai belajar bagaimana orangtuaku memberikan ku perintah, diantaranya :

1. Mereka akan memperintahmu walaupun kamu tahu apa yang akan dikerjakan.
2. Bersiap-siap, satu perintah akan membawa perintah lainnya.
3. Peka, kemungkinan ada perintah belum disebutkan tapi harus dikerjakan.
4. Mereka akan memerintahmu jika kamu dalam kondisi tidak sibuk.

Mungkin ada yang mau tambah poin diatas, sepertinya cukup sampai empat poin dulu, walaupun kemungkinan ada poin berikutnya. Belajar peduli membuatmu menjadi masyarakat, kadang hal ini sepele bagi sebagian orang, tapi menurutku aku belajar peduli menjadi anak berbakti, sungguh aku dulu tak banyak berbakti kepada orangtua, nilaiku tak istimewah, prestasi tak ada, dan hafalan tak memuaskan, rasanya aku ingin melakukan kebaikan dengan cara berbakti seperti ini.

Belajar peduli, tentu tidaklah hanya kepada orangtua, tapi bagaimana menjadi masyarakat. inilah yang diajarkan Pak Sis kepadaku, turun kepada masyarakat. Hal tersebut  membuatku ingin turun dalam kegiatan masyarakat, diantaranya saksi pemilu dan panitia pernikahan. Ketika turun menjadi panitia pernikahan, lagi-lagi aku belajar menjadi masyarakat, bagaimana menjadi keluarga walaupun hanya jadi saksi perjalanan hidup, tapi menurutku, itu belajarnya yang tak akan terlupakan.

Tak ada salah menjadi anak kosan atau anak rumahan, keduanya mempunya kelebihan dan kekuranngan tersendiri, tapi dibalik hal tersebut, banyak kehipudan yang dapat diambil. Jangan menyesal apa menimpa dirimu, tapi menyesal anda tak bisa belajar dari kehidupan ini. Aku sadar, aku kurang peduli dengan sekitar diriku, maka takdirku tinggal di rumah ini bukannya keputusan salah, tapi sudah kehendak Allah SWT menentukan. Menjadikan ku belajar peduli, mengabdi, dan menjadi masyarakat.

#MandiriAtauPeduli #NulisRandom2015 #Day15

Sunday, June 14, 2015

Pekan Sibuk

Pagi Saja, aku harus sudah harus bersiap-siap

Diawal pekan sampai mendekati pekan terakhir, begitu banyak kegiatan menyibukkan urusan sendiri kita, seakan ingin membuang lelahnya aktifitas di akhir pekan, namun ada hal ingin dilakukan, ingin berkumpul dengan keluarga lainnya karena mereka juga sibuk dengan kegiatan di awal pekan sebelumnya. 

Lagi-lagi, pekan terakhir kita menjadi sibuk kembali, sibuknya bahkan lebih dari hari sebelumnya, karena persiapan di awal pekan sebelumnnya, bahkan dari awal-awal bulan untuk menyiapkan kegiatan di akhir pekan. semangat itu tumbuh karena keinginan ingin berkumpul lagi dengan teman lama dan keluarga.

Kini, tanggal 14 Juni, menjadi tanggal tersibuk, kesibukan bukan hanya karena keinginan berkumpul dengan keluarga saja, namun banyaknya kegiatan wisuda dan pernikahan. tunggu, bukan itu saja, ada kegiatan tarhib ramadhan (menyambut bulan Ramadhan). Walaupun mereka beda kegiatan namun punya tujuan sama, menyambut Ramadhan.

Menyambut disini dengan cara yang berbeda, ada dengan pasangan barunya, lulusan baru, menghapus dosa dengan maaf, dan memperkuat imannya. bulan Ramadhan iyalah bulan ibadah, dengan diharapkan kesibukkan kita dunia diselesaikan secepatnya di awal bulan Ramadhan, sayang saja jika kedepan kesibukkanmu di bulan Ramadhan bukan dengan ibadah, bukannya ini momen tepat untul bertobat.

#PekanSibuk #NulisRandom2015 #Day14

Saturday, June 13, 2015

Titik Balik

Di tengah perjalanan ini, kadang banyak kondisi dimana kejenuhan datang, kedatangan tersebut bukanlah tanpa sebab dikarenakan karena merasa apa yang dikerjakan terasa membosankan, kurang optimal, banyak krikitan, kecewa, dan faktor lainnya. kejenuhan itu akan memuncak ketika semangat mengerjakan mulai melemah, apalagi ketika merasa mulai tak ada peduli. yaa.. itulah titik jenuh, tak ada manusia yang bisa tehindar dari hal tersebut.
Titik jenuh banyak membawa hari-hari dengan tidak semangat, seakan tak bermakna, seakan tak berdaya, dan seakan tak mau apa-apa. Argh, seakan fase terberat dalam kehidupan, kesadaran harus bangkit dari keterpurukan bukanlah hal mudah, dengan  motivasi, doa, usaha, dan dukungan harus kembali dikuatkan, sungguh proses kebangkitan yang berat.
Ditengah perjalanan kebangkitan, kita mulai belajar kembali apa yang membuat kita tidak semangat? apa yang membuat kita semangat? kenapa kita ingin kembali semangat? karena kita sadar tak bisa dikondisi titik terpuruk. maka dimulai titik terbalik, semangat dulunya terpendam kembali bergejolak, kemalasan hilang semua, dan fokus begitu lurus kedepan. Seakan itu bukanlah kita, seakan ada sihir yang mensugesti kita. Itulah titik balik seperti karet yang ditarik kebawa, ketika dilepas, karet tersebut melesat keatas nerbalik arah dengan titik keterpurukan dengan jarak yang sangat berbeda.
Namun kekuatan titik balik bukanlah sejatinya dari kita, namun Allah SWT yang memberi rahmadnya. dialah sejatinya memberi kita hidayah, dialah sejatinya membuatmu menjadi lebih baik. Banyak kisah orang-orang dari titik terpurukan kemudian bangkit menjadi titik terbalik, contoh iyalah Umar, yang awalnya sangat memusuhi islam kini menjadi sangat mencintai islam, kisah pembunuh 100 orang masuk surga karena ingin bertobat, wanita pezina masuk surga karena memberi minum kepada anjing dengan sepatunya. Memicu semangat tidaklah selalu dengan suatu yang besar, tapi hal sederhana dan berkenan membuat hal tersebut memicu kembali semangat.
Titik Balik tidaklah berlaku pada titik keterpurukan, tapi juga titik puncak, banyak mengusaha besar bangkrut karena satu kesalahan satu nominal, seorang syuhada alhafidz menjadi kafir karena wanita rambut pirang, dan macam-macam kisah keterpurukan lainnya. maka itu dibutuhkan konstistenitas kepada apa yang kita yakinkan dan perbuat. yang terpenting lagi, lita kita berada dititik keterpurukan, cobalah kembali bangkit, insya allah jalan kedepan akan dipermudah jalannya kembali :)

#TitikBalik #NulisRandom2015 #Day13

Friday, June 12, 2015

Teman

Setiap ada pertemuan, ada kenalan, dalam kenalan, terbentuklah ikatan, yang membuat saling kenal, menjadi saling peduli, dan menjadi teman. Sudah banyak perjalan teman-teman saya lewati, tentu banyak kisah tersendiri karena latar, kepribadian, dan alasan tersendiri mempunyai pengalaman perbedaan. Walaupun kini, saya mengetahui, tak ada benar-benar teman yang seratus persen sesuai keingin saya. karena sekali lagi, setiap manusia itu berbeda.

Tapi... karena mereka saya berubah
Mereka iyalah guru kedua, mungkin pertama, karena mereka senasip denganku. itulah kenapa komunikasi antara teman lebih kuat daripada guru di sekolah.
.
.
.
.
.
.
.
tapi aku ingin bicara lebih dari hal teman, teman sejati dan abadi. Aku sudah banyak berkenalan dengan macam-macam orang tentunya mereka juga menjadi temanku, ada satu hal kutipan dari teman saya diantara isinya :
setiap mereka mempunya latar yang berbeda-berbeda, kita tak bisa memaksa mereka untuk jadi sama seperti kita, tapi lebih penting, kita bisa saling mengajak untuk sholat bersama.
kurang lebih seperti itu, aku sendiri punya latar islam yang kuat, aku setujuh dengan pernyataan itu, bahkan aku mengharap lebih dari itu, tapi sadar kita tak bisa berharap lebih.  Tetapi aku tetap bersyukur, jika temanku sudah mengikatkan ku untuk sholat berjamaah, suatu saat mereka mengingatkanku untuk mengaji. Yaa.. pertemanan sejati tak hanya mengajak kita untuk bersenang-senang, tetapi saling menegur, dan siap berkorban untuk suatu saat nanti.

Abadi, sejatinya hubungan antara manusia suka pasang surut, tapi aku ingin pertemanan abadi.. Selama ku kenal, terus berpisah, mereka menjadi lupa padaku atau sebaliknya aku lupa pada mereka. tapi ingin abadi, mereka suatu saat juga akan pergi, karena perpindahannya, perkerjaan, dan karena kematiannya. Namun kau ingin keabadian itu terus terjaga, ada , tapi bukan dunia ini
dunia akhir nanti
apakah kita masih sehuni kelak
sama di surga atau di neraka
atau berpisah antara surga dan neraka
Sadarlah, teman sejati tidak akan membiarkan kita sama-sama membiarkan kita ke neraka bersama, teman sejati berharap kita bisa bergandengan bersama, di gerbang menuju surga nanti. dari sejati menjadi abadi.

#teman #NulisRandom2015 #Day12

Thursday, June 11, 2015

Hampa

...............................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................


Apa kesanmu membaca paragraf pertama?
terbaca? bermakna?

hanya hampa yang terasa........
aku tahu, kita takut
kalau hidup ini
tak ada yang mengisi hati ini
tak ada peduli
tak ada tujuan hidup
tak ada ........

sampai terasa hampa itu tak membuatmu 
tak tahu siapa dan kenapa
membuatmu hampa..

lingkungan paling ekstrim di jagat alam ini
diantaranya ruang hampa
jika kita berada di ruangnya
hanya kematian yang terjadi

Kita manusia bukanlah hewan
punya akal dan nafsu
namun kalau keduanya dirasanya hanya hampa
apakah kita masih menjadi manusia?

ketakutan itu, membuat kita mengisi kehampaan tersebut
tapi apakah kita mengisi kehampaan
malah mengisi dengan ketakutan
karena sangkin takutnya kita ada mengisi

atau kau mengisi dengan dosa
untuk mengisi kehampaan itu

tapi.. kita sendiri dari kehampaan
dari bukan siapa-siapa
menjadi manusia
karena cipta dari tuhan

kenapa kini kamu
mengisi kehampaan itu
dengan membuatmu jauh dengan
tuhanmu???

Suatu saat nanti
manusia malah memilih menjadi
hampa saja
karena dulu
mengisi kehidupannya
berupa kesalahan

maka dengan itu, isilah kembali
paragraf itu dengan bijak

#Hampa #NulisRandom2015 #Day11

Wednesday, June 10, 2015

Sebuah Mimpi

Mimpi tercipta karena dari harapan manusia, mungkin sebuah kenangan, dukungan, ketakutan, melawan, atau berbagai latar membangkitkan mimpi itu, Mimpi manusia tak hanya satu yang tercipta, namun banyak mimpi mereka buat. namun ditengah jalan, mimpi mereka sudah rancang, hilang oleh sibuknya kegiatan mereka di dunia, seakan mimpinya hanya mimpi belaka. Tapi tidak disana juga, mimpi yang benar-benar kejar hanya mimpi kembali, karena kurangnya semangat atau bukan takdirnya memperolehnya, akhirnya mimpi yang terbuat hanyanya sampah kenangan, namun dari tumpukan sampah itu, ada harapan... keinginan sebuah mimpi itu menjadi kenyataan, keinginkan untuk mengungkapkan apa yang ada di hatinya.

Dulu, imajinasiku tinggi,seakan setiap benda kulihat menjadi cerita sendiri, berupa kenangan saja, atau juga menjadi kisah menarik. Namun ketika bertemu dengan teman-teman, aku hanya terdiam tak mampu banyak berkata, seakan keterbatasan komunikasi dan suka salahnya mengeja. Keinginku ingin berkata seakan mempuncak, ketika lontaran hinaan terus menyerang, namun kembali kata itu terucap dalam hati tanpa ingin diucapkan, hanya harapan yang selalu kuinginkan, ku ingin hatiku bisa mengatakan apa isi hatinya. agar mereka sadar apa yang mereka perbuat salah.

Suka membuat komik, tapi tak pernah kunjung selesai, tak ahli bahasa asing, tapi suka soal mengarang bahasa Indonesia. karena pernah membuat komik tapi tidak benar-benar jadi, bayangan tokoh-tokoh yang telah kubayangankan menjadi ilusi yang terus bergerak seakan mereka ingin dihidupkan, tapi sekali lagi.. ku tak melanjutkan komikku karena gambarku tak kunjung berkembang, tapi ingin rasanya dituangkan kembali lagi. 

Ketika menjadi redaksi majalah Amazing, aku tak ingin majalahnya full copas, ku ingin ada karya yang benar-benar dari anggota sini, akhirnya kuberanikan diri untuk membuat cerpen. padahal aku tak pernah membuat cerpen apapun sebelumnya, tapi aku tak ingin Amazing tak punya cerpen sendiri. Awalnya aku bingung tulis apa, namun ketika Apel upacara, aku melihat banyak murid mendapatkan piala, mereka berkarya makanya juara, kenapa aku tak berkarya? aku ingin piala juga? terbayang karena piala itu, akhirnya aku memutuskan membuat cerita "Pandu Piala Palsu" menceritakan keinginan Pandu dihargai tetapi Pandu berbohong dengan Piala Palsunya. akhirnya jadi cerita tersebut walaupun kendala aku menulisnya dengan lama.

Ditengah perjalanan, keinginan menulis terpendam, aku hanya ingin mengejar PTN-ku, tapi sekali lagi, aku gagal. Pesimis, mimpi lainku gagal, tapi aku kembali tersenyum, keinginku ingin menulis kembali lahir ketika tugas softskill dikatakan terbaik di kelas, aku semangat. tapi kembali tak menulis lagi. Semangat dan Reda secara berulang-berulang kembali kembali semangat semenjak ada seminar menulis, seminar ini mengajak menulis bisa dalam rangka ibadah, menulis itu sehat, dan berbagai macam motivasi agar menulis. akhirnya mencoba menulis apa saja, puisi, review, cerita aneh, quota perpekan, dan apapun. Tiba-tiba ada lomba membuat artikel se BEM, aku ingin membuktikan saja apakah aku benar-benar bisa menulis.

Lomba artikel di selenggarakan oleh BEM sebagai hari jurnalistik sedunia bertema tentang lingkungan mahasiswa, apa? aku bukan wartawan, aku hanya menulis, siapa yang aku tanya menulis? tentu akulah wartawan dan akulah sumbernya. wawancaraku pada kehidupan setahun ini selama di kampus ini, berupa sebuah pelajaran tentang sosial dengan banyaknya latar manusia. Tulisanku bercampur dengan gaya puisiku dan aku ingat pelajaran bahasa Indonesia "Cerita dengan perbandingan manusia dan air" yak, jadilah Harmoni Warna dalam Gunadarma . akhirnya ku kumpulkan, dan alhamdulillah-nya menang juara satu. Ini bukanlah yang saya duga selama ini.

Akhirnya sampai sekarang, aku sendiri mulai menikmati menulis, mungkin sadar kekuranganku ketidakkonstisten dalam mengejar mimpi itu, tapi ada kondisi dimana mimpi kejar tidaklah berjalan mulus, mungkin karena Tuhan belum meridhoi, namun ketika ada potensi diantara mimpi itu, cobalah kembali kejar mimpi yang punya potensi itu, mungkin itulah jalanmu kedepan. Menulis menurutku berupa salah satu cara mengungkapkan isi hati ini, sadar berkata bukanlah keahlianku saat ini, namun aku masih bisa menulis sebagai cara untuk mengungkapkannya. Cobalah kejar kembali mimpimu yang dulu pernah kau dambakan.

#SebuahMimpi #NulisRandom2015 #Day10

Tuesday, June 9, 2015

Rahasia

Suatu disembunyi, dari menutupi kebaikan, kejahatan, kebohongan atau apapun itu. begitu menyebalkan kita diposisi dirasiakan, seakan kita bukanlah orang dipercaya. Sedangkan pihak mengrahasiakan dia bermaksud menyembunyikan agenda besarnya, tidak menonjolkan diri, atau sebenarnya hanya malas menjelaskannya. Rahasia tidak harus diindentik dengan menutupi, namun keterbatasan kita dalam memandang terhadap rahasia alam ini. Rahasia antar manusia mungkin sudah banyak kita alami, rahasia sebenarnya tak benar-benar rahasia, namun hanya membatasi penyebaran informasi, tentu yang terutama, mengrahasiakan dari orang-orang tertentu. 

Bagaimana Rahasia kita dengan Tuhan?

Kadang ada posisi rahasia kita begitu sangat rahasia, sampai-sampai tak seorangpun tahu atas rahasia, khawatir jika rahasia itu tersebar, hanya membuat kita malu. Namun sekali lagi, tak ada rahasia yang kita sembunyikan dari Allah SWT,  karena Allah maha melihat dan maha mengetahui. Sedangkan Allah SWT mengrahasiakan kita, tentang harta, jodoh, dan kematian. karena agar kita menjadi berusaha mencari rizki, ikhtiar mengejarnya, dan selalu bersiap kapan kematian itu datang. Bahkan tidak hanya itu, banyak rahasia Allah sembunyikan, tentang malam lailatul qadar agar kita selalu beribadah tanpa pilah-pilah dan rahasia alam yang menciptakan ilmuan karena keingintahuan tentang rahasia alam ini.

Sejatinya, keabadian hanya milik Allah. Begitu pula rahasia, tak ada rahasia yang abadi di dunia ini, mereka hanya bom waktu yang suatu saat akan meledak. Jika anda masih yakin menyimpan rahasia tersebut, maka siap-siaplah suatu saat akan diketahui, namun jika sadar rahasia itu ternyata hanya menutupi kebohongan anda, ungkapkanlah walaupun itu pahit, karena obat selalu pahit, begitu sakit ditelan, namun menyembuhkan.

#Rahasia #NulisRandom2015 #Day9

Monday, June 8, 2015

Momen ke 20


Selamat kepada anda yang sudah menginjak umur ke 20 tahun, bukannya suatu kebahagian telah menjalankan kehidupan ini selama 20 tahun, kebahagian itu sebaiknya tidaklah terus-menerus larut menjurus kepada ketamakan, bukannya semakin sadar bahwa umur semakin tua, dengan mulai sadar keberadaan orangtua kita semakin lemah dengan seiring perkembangan dewasa kita, seakan bertanda anda sendiri akan menggantikan mereka kelak, bukan kelak lagi, namun sebentar lagi.

Diantara kemapanan fisik yang paling prima, daya intelek kita di era puncak, dimana bukan kemampuan daya serap juga, namun dimana kita bisa menyampaikan perasaan yang kita alami, ya lebih tepatnya menggambarkan perasaan, dari rasa ingin mengungkaplah, ada bumbu kritis-kritis dalam curahan. Makanya nggak heran kenapa yang demo itu umurnya rata-rata segini, mereka cenderung mengungkapkan lebih panjang lebar. Kritis mereka bukan hanya ucapan, namun berbagai media, bahkan juga menjadi karya dan jasa sebagai pencurahan kritis mereka.

Ketika Jiwa kritisnya muncul, sikap ketidakpuasannya juga paling tinggi, tentu pemuda-pemudi umur segini cepat bosen, maka mereka banyak melakukan kegiatan, menambah wawasan, dan mencoba hal baru. Maka nggak jarang anak jaman sekarang maunya traveling, hiking, dan kegiatan lainnya. Juga Ego pemuda-pemuda umur segini, ego mereka cenderung tinggi karena merasa sudah cukup berpengalaman.

Sadar kembali, kejolak berubahan karakteristik pemuda momen ke 20 harus diiringi dengan sikap tanggung jawab, bukan hanya kepada orangtua, namun juga kepada keluarga kelak dan masyarakat. Dengan diharapkan bertambahnya umur ya tentu kelebihan, juga harus diiringi dengan kedewasaan, karena kedewasaan tidak mengenal umur. Gunakan kelebihanmu untuk mem-improve kemampuanmu, mumpung masa emasmu sedang terbuka.

#MomenKe20 #NulisRandom2015 #Day8

Sunday, June 7, 2015

Libur Karet

"Eh, gw baru selesai UAS, yuk kapan-kapan kumpul"
"Sabar gw masih UAS, paling pekan depan selesai"
"Lo okelah gw tunggu, lo kapan Jotos?"
"Boro-boro UAS, ini lagi UTS gw"
"APA??? MASIH UTS"

Susah dah lo kalo liburan sama anak swasta, serba karet jadwalnya. gimana nggak? Lo baru selesai UAS, eh temenlo masih UTS. zzzz.. Beginilah nasip anak swasta, karena waktu pendaftarannya paling lama daripada negeri, otomatis mulai perkuliahan juga ngaret, aduh-aduh. Otomatis secara hubungan, anak negeri dan swasta jadi jarang ketemuan, yak kalo mau libur, barengan sama anak-anak swatsa lagi, lo lagi lo lagi. 

Itu baru bahas jadwal liburan, sebenarnya juga gara-gara mahasiswanya banyak, pihak swasta kewalahan mengatur jadwal ujian, jadi lagi-lagi, jadwal ujian anak swasta banyak, bukan karena pelajarannya kebanyakan, tapi ngebagi jadwal yang ngawas ujian, yak lagi-lagi..  kira-kira habis UTS bisa liburan, ini malah tunggu ujian, KZL deh! berhubung renggang jadwal ujian cukup longgar (sepekan paling 2-3 ujian saja) makanya udah biasa anak swasta buat acara "liburan dalam ujian" yak bukannya nggak belajar, hanya menunggu kapan ujian mulai.

Libur karet, begimana lagi ya? karena jadwal serba ngundur, planning serba harus lagi diatur, maka dengan itu hargailah mereka yang punya jadwal-jadwal berbeda-beda karena mereka sendiri musti bagi-bagi jadwalnya dengan bener-bener betul. tapi juga penting, lo bisa ngajak ataupun diajak kumpul, jangan ngaret datengnya. Mereka udah mau ngebagi waktu luang buat lo, lo malah ngaret lagi, aduh-aduh.. kurang-kurang deh kebiasan buruk gitu, karena sekali lagi, waktu itu benda paling mahal, semakin mahalnya, lo nggak bisa beli waktu.

#LiburKaret #NulisRandom2015 #Day7

Saturday, June 6, 2015

Malam Ahad

"Astaghfirullah"

Aku ketiduran, ini sudah waktu magrib, padahal seharusnya aku sudah tiba ke rumah Ustadz. saya sholat terlebih dahulu, hiraukan hpku agar langsung siap-siap berangkat, dengan menggunakan koko lapis jaket, membawa mush'ab dan alat tulis. Siap pergi dan mengemudi motor yang telah terisi bensin, ku pergi tanpa menoleh kebelakang. jaraknya tempuh dua pertiga jam. Semoga aku datang tak benar-benar banyak yang tertinggal jam.

Ditengah perjalanan malam, banyak yang aku lihat, warnet-warnet telah penuh semua kursinya, caffe-caffe ramai pengunjungnya, flyover banyak yang memakir disana, dan banyaknya sedang bersenang-senang dengan teman dan pasangannya. Sedangkan saya menghiraukannya, tanpa peduli memikirkan mereka yang sedang asiknya malam mingguan. Namun laju motorku semakin kencang, sadar ku sebenarnya tak bisa berlama-lama di jalan.

Aku ingin sebenarnya seperti mereka, ingin senang-senang karena lelahnya aktifitas kampus. Namun sadar, ketika sudah begita lama ku mengikuti ini, aku malah tak ingin banyak senang-senang, karena sadar hidupku tak ingin dibuang dengan hal yang tak berguna, apalagi semenjak ku mengenal tarbiyah. aku benar-benar malah mengasingkan diriku dengan hirup-pikuk kehidupan ini. Seakan melawan arus yang deras.

Sesampai di rumah Ustadz, ku seketika mengucap salam, ku tahu diriku telat, namun. ternyata acara baru mau dimulai, melihat teman-teman sudah bersiap-siap.

"Alhamdulillah"

Ternyata jadwal diundur, aku lupa mengecek hpku jadi tak ingat kalau ternyata diundur. Kemudian acaranya dimulai, dengan tilawah sebagai awalan, taujiah dipertengahan jalan, kemudian sesi qodhoya (curhat) aku bertanya..

"Adakah kisah seperti kita, hidup mengasingkan diri demi keimanan?"

Ustadz menjawab,

"Ada, kamu lupa kisah ashabul kahfi, mereka lari dari raja yang dzolim agar mereka bisa menjaga imannya"

Ah.. kenapa aku lupa kisah tersebut, mereka bersembunyi di Gua agar jauh dari kedzoliman. Mereka memperjuangkan keimanannya kepada Allah, yang membuat mereka selamat , mustilah aku membaca kembali kisah ashabul kahfi? Seperti tidak hanya ashabul kahfi, masih banyak lagi kisah muslimin lainnya tentang perjuangnya menjaga imannya dari macam-macam godaan, aku ingin rasanya kisahku dicatat, mungkin tidak di Alquran dan Hadist, namun cukup di amal kebaikanku.

"Ashabul kahfi tertidur selama 309 tahun, ketika mereka terbangun.. jerih payah mereka menjaga imannya telah terasa hasilnya. Dakwah ini tak instan, maka butuh proses. oh ya kamu jangan suka tidur mulu"

"Afwan, semoga tak terulang lagi"
Aku sadar tadi hampir telat karena ketiduran sore.

#MalamAhad #NulisRandom2015 #Day6

Perang dulu dan kini

Perang, event terbesar dalam umat manusia. Dengan biaya yang besar dan jumlah SDM tidak main-main. Pemimpinnya kuasa tertinggi, yang sebagai kepala negara dan panglima perang tertinggi. Setiap mereka tamasya ke daerah lawan, mereka tak benar-benar menyerang. Mereka hanya memberi kontrak untuk ditanda tangan agar mereka tidak hanya cuma berkunjung, juga memilikinya. Jika menolak, tinta berdarah jawabannya.
Semua pasukan mereka kerahkan, dari amatiran perdesaan, pasukan terlatih, mata-mata handal, teknologi canggih, dan para pengkhiatan. Memang hasil dari perang iyalah kematian massal, sejarah kelam, dan kehancuran yang tak terlupakan.
Perang tak seperti dulu, kini mereka berubah menjadi kata tersirat yang tersebar ke seluruh penjuru dunia, mereka tak membunuhmu, tapi hanya nalarmu, emosimu, dan akhirnya mengendalikanmu. Mereka kini berbentuk kue berwarna-warni, tapi beracun.
‪#‎worldwarsosmed‬ ‪#‎NulisRandom2015 ‪#‎Day5‬
*Baru upload sekarang, namun sudah kemaren tulisnya
goo.gl/4Dqvg3 < sumber

Thursday, June 4, 2015

Dukungan Adek untuk Abank

Adek perempuan dan aku abankmu, umur kita hanya berjarak 2 tahun, namun jenjang sekolah kita selalu sama, bahkan jurusan kelaspun sama, ditambah dengan jarak jenjang kelas hanya beda setingkat. Dulu waktu SD, kita suka bermain bersama layaknya bocah, namun semenjak sekolah menengah, kita tak sering bertemu, namun ikatan adek dan abank tak akan terpisah sampai ujian ikatan dimulai ketika ku menginjak bangku kuliah, bukan negeri, hanya swasta.

Cobalah PTN kembali...

Abank gagal seleksi PTN, dimana universitas negeri menjadi idaman para calon mahasiswa untuk kuliah disana, yang mempunyai fasilitas pendidikan berkualitas, gerakan organisasi yang terbina, dan keaktifan mahasiswa yang tinggi. Ada keinginan diriku mencoba dengan ronin, namun ditolak oleh kedua orang tuaku karena sayang perkuliahanku sekarang, walaupun memang tidak sebagus negeri, namun Adekku tak menyerah. dia memberiku motivasi, memberikanku jadwal belajar dengan mengotak-atik smartphone limited edition punyaku agar memberi peringakatan untuk selalu belajar untuk PTN, dan memphotocopy catatan pelajarannya agar aku bisa belajar untuk PTN.

Abank tak peduli..

Abank sudah tak peduli, dengan PTN. Semangatku tak seperti dulu, Abank hanya ingin lulus, Abank sudah lelah dengan tes PTN, karena ujian mandiri juga sudah Abank lewati, walaupun hasilnya nihil. Seketika adek kecewa dengan sikapku, Adek sadar bahwa Abank sekolah dulu saja tak berprestasi, bahkan dicibir oleh guru-gurumu karena Abank lulus dengan tidak baik. YAH.. tapi bagaimana lagi.

Tetapi....

Selama Abank kuliah di swasta, abank tak benar-benar terpuruk. Banyak hal abank belajari, diantaranya menulis. Selama ini, perbuatanmu tidaklah percuma, kau banyak memberi pelajaran kepada ku arti semangat dan peduli. Maka sekarang, abank akan mencoba semangat menulis dan peduli dengan sekitar. Yang terpenting, walaupun jalan kita berbeda, tujuan kita sama.

Menuju Ridho Ilahi.

#SupportbyLittleGirl #NulisRandom2015 #Day4

Wednesday, June 3, 2015

Bertopeng Badut Demi Senyuman


Dalam ruang kelas, aku yang berkacamata begitu sangat mengamati sekitar ruang kelas. Aku iyalah pengamat, sekitarku tak akan jauh dari pengamatanku. kursi, meja, jendela, dan papan tulis kuamati, namun ada yang fokus utamaku, iyalah temanku. Mereka begitu asik bercengkrama, canda, diskusi, dan hubungan komunikasi lainnya, tapi sadar ada yang kurang.... Mata mereka tidak memperhatikanku, seakan aku bukan objek yang berguna, mungkin sikapku yang pendiam, atau terlalu memikirkan mereka tanpa memikirkan diriku sendiri, masa hanya cermin yang memandangku, itupun jika kupandang.

|hai......|

bisikan darimana itu, seakan aku tak sendiri.

|topeng badut|

topeng badut, tunggu. aku membawanya di tas. topeng itu lupa aku keluarkan setelah acara cosplay, tapi mau diapakan, dia hanya penutup wajah, justru topeng bukannya digunakan sebagai menutup identitas diri seseorang.

|gunakanlah|

topeng badut, digunakan untuk beberapa acara sirkus, untuk menghibur penonton... menghibur penonton berarti menjadi bintang. bintang pasti dapat sorakan pasti, tapi aku dapat apa? aku tak ada talenta hal seperti itu.

|senyum|

tanda seseorang senang, iyalah mereka senyum. sepertinya tidak sulit, mungkin harapanku tak banyak, hanya ingin mereka tersenyum. Aku berteriak

"Hai... Ladies and Gentlemen"
*teman sekitar menengok kepada diriku*

kacamataku lepas untuk memasang topeng badut.

"Saya......"

ini bukan topeng badut biasa, ini topeng payday, topeng aksi untuk perampokan, alah mereka bukan gamers sepertiku.

"Saya badut"
"Saya akan membawakan lelucon"

lelucon apa, aku tak pernah membuat lawakan, aku hanya pendiam.
oh ya lawakan ini

"bagaimana caranya memasukkan gajah ke kulkas?"
*teman-teman langsung tak memandang diriku*

ahh... lawakan basi, mereka pasti sudah tahu akhirnya, harus fresh. tapi aku bisa apa. sudah semua memori lawakan kucari, paling ujung-ujungnya basi. ah percuma, aku emank bukan objek yang penting, mending aku lari

lari.. lari... seakan lari dari kenyataan
tapi aku tak bisa melihat, aku tak menggukanan kacamata

BAKK

aku terpentok dinding kelas

"HAHAHAHAHAHA"
*tawa teman-teman melihatku
ah

|tapi mereka bahagia|

bahagia... bukannya itu tujuanku.

"HAHAHAHA"
akupun ikut tertawa.

#topengtersenyum #‎NulisRandom2015‬ #day3

Tuesday, June 2, 2015

Jati Diriku

pencarian yang paling tersembunyi, padahal iyalah yang paling dekat pada diriku. tanda tanya selalu menjadi persoalan selalu ingin dijawab, tapi selalu berasa tak puas dengan jawaban-jawaban diberikan, karena keinginan terus menjadi terbaik menjadi kebingungan terus-menerus. dengan melihat lingkungan, berbicara dengan teman, dan berpikir sejenak. siapakah diriku?
bingung, sadarlah!
jati diri bukanlah hanya dicari, tapi juga harus ditentukan dan tentukan arahnya kemana. sejatinya jati diri akan terus-menerus berubah, karena hati manusia paling labil, maka cobalah untuk nikmati proses, pelajari, dan upgrape tingkah.

jika musafir terus-menerus bertanya jalan untuk mencari harta karun, kapan sampai ketujuannya?

Monday, June 1, 2015

Tegar Beriman

Tegar Beriman, mengingat kembali pada diriku dengan motto Bogor. namun memoriku melintas mengingat apa saja dengan daerah Bogor. mengingatku dengan kenang-kenangan, berupa tentang menjadi seorang tegar yang terus beriman, kekuatan menjadi orang tegar beriman yang ku dapatkan dalam penjara suci, mungkin diriku merasa aneh kenapa kesucian dipenjarakan. mungkin pertanyaan dulu telah terungkap disekarang, sadar duniaku tak sama seperti dulu. karena dengan mempenjarakan kesucian, tak ada noda yang merusak kesucian tersebut...

namun, aku sudah keluar.... apakah aku masih bisa tegar untuk terus beriman.
tak ada lagi tembok suci, tak ada lagi sipir keadilan.

hiks... bersama berpadu dengan suara hujannya kota hujan.

Pikiranku terlalu melintas begitu dalam, sadar atas kerinduan menjadi seorang yang tegar beriman. Namun sipir keadilanku berkata "kalian keluar nanti akan menjadi pemimpin". Pesimis hilang, sadar bahwa kesucian yang dulu dijaga dalam penjara bukannya terus-menerus disembunyikan, namun harus disebarluaskan, karena pengharapan kita menjadi pemimpin dari sipir keadilan tentu bukan karena mereka kenal kita, namun nilai-nilai yang pernah mereka berikan kepada kita haruslah kita tegakkan tentunya menjadi pemimpin.

luruskan kembali niat, jalan dakwah ini masih panjang.

#tegarberiman #bogor #penjarasuci ‪#‎NulisRandom2015‬ #day1