Setiap tarikan, ketukan, gesekan, dan tiupan menciptakan gelombang suara yang berbeda-berbeda. Setiap tindakan kita sendiri menghasilkan reaksi berbeda-beda pada sekitar kita, seperti kita berbuat baik atau buruk, tapi kadang mereka tak selalu membalasnya dengan sama. Kadang media reaksi kita menghasilkan suka berbeda-berbeda, maka dengan itu kenalilah media tersebut, agar tak ada kesalahan melakukan tindakan.
Ketika aku keluar dari ujian, ada suara yang kubenci, suara gemuruh manusia yang sama baru keluar juga dariku, diantara mereka saling berbicara satu dengan kelompoknya masing-masing. Secara bahasa, aku paham tetapi nada terdengar begitu berantakan dan bisik, rasanya ingin keluar untuk keluar dari kebisingan tersebut.
Dilain waktu, aku sangat menikmati derasan air sungai, aku tak paham apa yang mereka katakan, yak namanya air mereka tak berkata, namun nada mereka begitu teratur secara, mereka membuatku pusing untuk memikirkan lebih apa yang mereka katakan, mereka hanya cukup dinikmati lantunan derasan air yang bergesekan dengan batu sekitar.
Aku tak sebetulnya benci suara manusia, namun aku tak suka jika nada kudengar itu datang tak beraturan. Mungkin gemuruh berbincangan banyak orang berbeda dengan musik yang terstruktur. Kebencianku bukan karena hanya kebisikannya, namun aku tak mau banyak mendengar perbincangan yang bukan urusanku.
Namun ada suara, suara ini sangatlah kecil nadanya, bahkan alat secanggih apapun tak bisa mendengarnya, suara ini begitu gaib. Suara hati, mereka pembisik sejati, mengajakmu melakukan kebaikan ataupun kejahatan, hanya siapakah yang mengisi hatimu? apakah kebaikan ataupun kejahatan.
#GelombangSuara #NulisRandom2015 #Day21
#GelombangSuara #NulisRandom2015 #Day21
No comments:
Post a Comment