Sejak dulu,
pelapisan sosial menjadi salah satu kesenjangan sosial yang mengkhawatirkan
terutama untuk golongan terbawah karena hak-hak mereka banyak terebut oleh
golongan keatas. Faktor-faktor pelapisan sosial karena harta, jabatan, kelamin,
keturunan, ras, dan korban perang (budak perang). Maka terjadi permintaan dari
golongan bawah dan orang yang peduli kepada kalangan bawah untuk meminta
kesamaan derajat yang berfungsi sebagai penghapus lapisan perbedaan antara
golongan satu dengan lainnya. Diantara mereka, mereka mengurusi pemerintah
sebagai elita dan mereka sebagai pendukung sebagai massa.
Sekarang saja,
masih banyak pelapisan sosial terutama dengan faktor harta. Mungkin tidak ada pelecehan seperti dulu, tetapi
ketidakpedulian semangkin kuat dengan contoh diperumahan mewah belakangannya
ada rumah kumuh yang tak terbantu. Pelapisan sosial ini lebih terasa di negara
menengah dan negara miskin daripada negara maju karena negara maju sedikitnya
warga miskin (bahkan tidak ada) dan peran pemerintah membantu masyarakatnya. Pelapisan
sosial terasa dalam dunia kerja terutama perisahaan negara asing dan china
(bukan berarti saya ingin rasis). Kenaikan jabatan dan gaji tidak sama dengan warga
Indonesia dengan warga asing (mungkin karena orang asing kebanyakan panggilan
perusahaaan internasional). Positifnya sekarang perbedaan ras tidak terjadi
dalam pelapisan sosial karena sudah tertera anti-rasis namun masih ada oknum
yang rasis.
Sekarang
sudah banyak tergelar kesamaan derajat
yang heboh berupa kesaamaan derajat perempuan dengan laki-laki (dalam dunia
kerja)namun disayangkan peran perempuan dalam mengurus rumah tangga menjadi
terlupakaan karena terlalu focusnya dengan karir. Semua ada di dunia ini tidak
harus mempersenjangkan sosial tetapi juga tidak harus musti disamakan
derajatnya tetapi dibagi haknya sesuai keberhakkannnya. untuk mencegah terjadi
pelapisan sosial musti didukung oleh pihak elite dan massa agar tergerak
keharmonisan keduanya.
No comments:
Post a Comment