Melirik Perkembangan IT di Negeri Tirai Bambu
Seperti yag kita ketahui ditengah
maraknya social media dan layanan via internet di dunia, makin membuat orang
tertarikuntuk menggunakannya. Setiap orang sekarang sudah dapat mengakses
layanan tersebut via mobile device seperti smartphone, tablet, laptop. Atau perangkat
seperti PC dan SmartTV.
Dengan merambahnya appliance yang
telah disebutkan tadi. Perusahaan penyedia layanan via internet pun semakin
bertambah. Di Cina, pemerintah dan pengembangnya serius mengembangkan layanan
dan aplikasi lokal yang mencoba menyaingi aplikasi yang sudah populer di
tataran dunia. Bahkan pemerintah Cina pun membuat beberapa regulasi untuk
mengatur kebijakan terhadap produk IT di luar Cina. Tidak lain adalah
Pemerintah Cina dan Pengusahanya, selain menjaring penggunanya dari Cina
sendiri, juga menjaring dari warga di luar Cina atau yang mengerti bahasa
Mandarin.
Cina juga merupakan salah satu
negara pencetak ahli IT terbesar. Negara Tirai Bambu ini juga banyak mencetak
ahli IT yang berkecimpung di Silicon Valley. Sama seperti India, ahli IT dari
Cina banyak yang sudah menjabat di perusahaan besar di Amerika. Yang menarik,
para ahli IT juga banyak yang berkecimpung di negaranya sendiri. Tentu hal ini
didorong oleh meningkatnya industri teknologi dan komunikasi di negara dengan
jumlah penduduk tersebut. Selain sebagai negara pencetak ahli IT, negara ini
juga termasuk ke dalam negara dengan peretas (Hacker) paling banyak, yakni
sekitar 30-40 %.
Kita coba ambil tiga kategori aja
yah buat melihat beberapa produk Cina yang berusaha menyaingi produk lain yang
sudah populer dan bermain lama di pasaran.
Layanan internet, di kategori ini
Cina berhasil membuat beberapa layanan saingan bagi produk yang sudah hadir dan
populer di dunia. Beberapa contoh produk yang dibuatnya antara lain :
·
Online Music, kalau kita sudah tahu ada Spotify,
disana ada Xiami dan Top100
·
Wiki, kalau kita sudah tahu ada Wikipedia, disana ada
Baidu dan Hudong
·
Question & Answer, kalau kita sudah tahu ada
Quora, disana ada Baidu
·
Review, kalau kita sudah tahu Yelp, disana ada
Dionping
·
Check In, kalau kita sudah tahu ada Foursquare, disana
ada Jiepang
·
Deal of The Day, kalau kita sudah tahu ada Groupon,
disana ada Goopeng, Manzuo dan Meituan
·
Online Trade, kalau kita sudah tahu ada Ebay, disana
ada Taobao dan 360 Buy
·
Professional Social Networking System, kalau kita
sudah tahu ada Linked In, disana ada We Link dan Ushi
·
Social Networking System, kalau kita sudah tahu ada
Facebook, disana ada Ren Ren, Douban dan Ozone
·
Message Board, kalau kita sudah tahu Yahoo Message
Board, disana ada Tianya
·
Blogging, kalau kita sudah tahu Blogger atau
WordPress, disana ada Sina
·
Micro-blogging, kalau kita sudah tahu Twitter, disana
ada Weibo
·
Mobile Chat, kalau kita sudah tahu Whats App, disana
ada Fetion
·
Video Sharing, kalau kita sudah tahu Youtube, disana
ada Youku dan Ku6
Banyak yah , contoh layanan diatas
diambil dari 360 Degree Digital Influence yang dibuat oleh Ogilvy. Sebuah
agensi yang memberikan layanan public relation. Dalam infografik yang
dibuatnya, layanan IT yang dikembangkan Cina begitu kuat sehingga membentuk
sebuah Lingkaran.
Belum lagi ada dua contoh produk
yang sekarang sedang menjadi favorit di China sendiri. Bila kita kenal dengan
Microsoft Office, Ada sebuah perusahaan Cina yang mengembangkan aplikasi office
bernama Kingsoft Office. Berawal untuk menyediakan aplikasi office untuk
mobile, kini Kingsoft Office sudah merambah pasar desktop bagi yang menggunakan
Windows 7, Linux, dan Mac OS. Dengan strateginya memberikan paket yang free
bagi penggunanya, mereka menyediakan juga paket berbayar dan yang lebih
profesional. Tampilannya pun tidak kalah menariknya dari Microsoft Office.
Kemudian di bidang pengembangan
distro Linux, Cina pun tidak kalah ketinggalan dengan mengembangkan sebuah
distro Linux yang bernama Ubuntu Kylin. Dengan kerjasama antara salah satu
universitas di Cina dan Canonical. Cina berhasil mengembangkan dan mengadaptasi
Ubuntu kedalam versi yang lebih lokal dan terhubung ke layanan IT lokal. Dengan
demikian mereka dapat meraih pasar desktop di Cina dengan menggunakan sistem
operasi berbasis Linux.
Nah Nyankoder yang budiman , kita
sebagai pegiat IT, entah kita programmer, system administrator, system analyst,
enthusiast, atau apapun kita sebagai pegiat IT. Alangkah lebih baiknya kalau
kita mencoba meraih pasar di domestik. Banyak teknologi IT dan layanan IT yang
mandiri dan dibuat oleh pegiat IT dari Indonesia hanya saja mungkin perlu
dipromosikan lebih dan didukung oleh beberapa pihak seperti pemerintah dan
vendor IT lainnya. Seperti yang pernah diposting ada Kelas Kita misalnya di
bidang E-Learning, JagoCoding dibidang tutorial pemrograman, Nyankod juga yang
akan menjadi social media bagi pegiat IT, dan layanan IT dan teknologi
informasi lainnya yang dikembangkan oleh dalam negeri tapi belum diketahui
keberadaannya.
Baik pengusaha dan pemerintah Cina,
mereka berani mengambil langkah dengan membangun dari awal. Bukan membeli yang
sudah ada dan tidak memberdayakan sumber daya lokal yang sangat kompeten dan
potensial.
Hal ini terlihat bagaimana mereka
biasa menduplikasikan atau meniru teknologi yang ada. Mungkin tak sempurna
tiruan yang mereka tirukan, namun membuat mereka lebih mandiri dan tidak
ketergantungan dengan teknologi asing.
referensi
https://www.codepolitan.com/menengok-perkembangan-it-negeri-tirai-bambu/
http://www.plimbi.com/news/152942/negara-ahli-it
No comments:
Post a Comment