Friday, June 17, 2016

Melirik Perkembangan IT di Negeri Tirai Bambu

Melirik Perkembangan IT di Negeri Tirai Bambu


Seperti yag kita ketahui ditengah maraknya social media dan layanan via internet di dunia, makin membuat orang tertarikuntuk menggunakannya. Setiap orang sekarang sudah dapat mengakses layanan tersebut via mobile device seperti smartphone, tablet, laptop. Atau perangkat seperti PC dan SmartTV.

Dengan merambahnya appliance yang telah disebutkan tadi. Perusahaan penyedia layanan via internet pun semakin bertambah. Di Cina, pemerintah dan pengembangnya serius mengembangkan layanan dan aplikasi lokal yang mencoba menyaingi aplikasi yang sudah populer di tataran dunia. Bahkan pemerintah Cina pun membuat beberapa regulasi untuk mengatur kebijakan terhadap produk IT di luar Cina. Tidak lain adalah Pemerintah Cina dan Pengusahanya, selain menjaring penggunanya dari Cina sendiri, juga menjaring dari warga di luar Cina atau yang mengerti bahasa Mandarin.

Cina juga merupakan salah satu negara pencetak ahli IT terbesar. Negara Tirai Bambu ini juga banyak mencetak ahli IT yang berkecimpung di Silicon Valley. Sama seperti India, ahli IT dari Cina banyak yang sudah menjabat di perusahaan besar di Amerika. Yang menarik, para ahli IT juga banyak yang berkecimpung di negaranya sendiri. Tentu hal ini didorong oleh meningkatnya industri teknologi dan komunikasi di negara dengan jumlah penduduk tersebut. Selain sebagai negara pencetak ahli IT, negara ini juga termasuk ke dalam negara dengan peretas (Hacker) paling banyak, yakni sekitar 30-40 %.

Kita coba ambil tiga kategori aja yah buat melihat beberapa produk Cina yang berusaha menyaingi produk lain yang sudah populer dan bermain lama di pasaran.

Layanan internet, di kategori ini Cina berhasil membuat beberapa layanan saingan bagi produk yang sudah hadir dan populer di dunia. Beberapa contoh produk yang dibuatnya antara lain :

·         Photo Sharing, kalau kita sudah tahu Flickr, disana ada Sabidou
·         Online Music, kalau kita sudah tahu ada Spotify, disana ada Xiami dan Top100
·         Wiki, kalau kita sudah tahu ada Wikipedia, disana ada Baidu dan Hudong
·         Question & Answer, kalau kita sudah tahu ada Quora, disana ada Baidu
·         Review, kalau kita sudah tahu Yelp, disana ada Dionping
·         Check In, kalau kita sudah tahu ada Foursquare, disana ada Jiepang
·         Deal of The Day, kalau kita sudah tahu ada Groupon, disana ada Goopeng, Manzuo dan Meituan
·         Online Trade, kalau kita sudah tahu ada Ebay, disana ada Taobao dan 360 Buy
·         Professional Social Networking System, kalau kita sudah tahu ada Linked In, disana ada We Link dan Ushi
·         Social Networking System, kalau kita sudah tahu ada Facebook, disana ada Ren Ren, Douban dan Ozone
·         Message Board, kalau kita sudah tahu Yahoo Message Board, disana ada Tianya
·         Blogging, kalau kita sudah tahu Blogger atau WordPress, disana ada Sina
·         Micro-blogging, kalau kita sudah tahu Twitter, disana ada Weibo
·         Mobile Chat, kalau kita sudah tahu Whats App, disana ada Fetion
·         Video Sharing, kalau kita sudah tahu Youtube, disana ada Youku dan Ku6

Banyak yah , contoh layanan diatas diambil dari 360 Degree Digital Influence yang dibuat oleh Ogilvy. Sebuah agensi yang memberikan layanan public relation. Dalam infografik yang dibuatnya, layanan IT yang dikembangkan Cina begitu kuat sehingga membentuk sebuah Lingkaran.

Belum lagi ada dua contoh produk yang sekarang sedang menjadi favorit di China sendiri. Bila kita kenal dengan Microsoft Office, Ada sebuah perusahaan Cina yang mengembangkan aplikasi office bernama Kingsoft Office. Berawal untuk menyediakan aplikasi office untuk mobile, kini Kingsoft Office sudah merambah pasar desktop bagi yang menggunakan Windows 7, Linux, dan Mac OS. Dengan strateginya memberikan paket yang free bagi penggunanya, mereka menyediakan juga paket berbayar dan yang lebih profesional. Tampilannya pun tidak kalah menariknya dari Microsoft Office.

Kemudian di bidang pengembangan distro Linux, Cina pun tidak kalah ketinggalan dengan mengembangkan sebuah distro Linux yang bernama Ubuntu Kylin. Dengan kerjasama antara salah satu universitas di Cina dan Canonical. Cina berhasil mengembangkan dan mengadaptasi Ubuntu kedalam versi yang lebih lokal dan terhubung ke layanan IT lokal. Dengan demikian mereka dapat meraih pasar desktop di Cina dengan menggunakan sistem operasi berbasis Linux.

Nah Nyankoder yang budiman , kita sebagai pegiat IT, entah kita programmer, system administrator, system analyst, enthusiast, atau apapun kita sebagai pegiat IT. Alangkah lebih baiknya kalau kita mencoba meraih pasar di domestik. Banyak teknologi IT dan layanan IT yang mandiri dan dibuat oleh pegiat IT dari Indonesia hanya saja mungkin perlu dipromosikan lebih dan didukung oleh beberapa pihak seperti pemerintah dan vendor IT lainnya. Seperti yang pernah diposting ada Kelas Kita misalnya di bidang E-Learning, JagoCoding dibidang tutorial pemrograman, Nyankod juga yang akan menjadi social media bagi pegiat IT, dan layanan IT dan teknologi informasi lainnya yang dikembangkan oleh dalam negeri tapi belum diketahui keberadaannya.

Baik pengusaha dan pemerintah Cina, mereka berani mengambil langkah dengan membangun dari awal. Bukan membeli yang sudah ada dan tidak memberdayakan sumber daya lokal yang sangat kompeten dan potensial.

Hal ini terlihat bagaimana mereka biasa menduplikasikan atau meniru teknologi yang ada. Mungkin tak sempurna tiruan yang mereka tirukan, namun membuat mereka lebih mandiri dan tidak ketergantungan dengan teknologi asing.


referensi
https://www.codepolitan.com/menengok-perkembangan-it-negeri-tirai-bambu/
http://www.plimbi.com/news/152942/negara-ahli-it

No comments:

Post a Comment